Pondok Pesantren Al-Huda Rancaekek Jadi Lokasi Gelaran Yaumul Ijtima PCNU Kabupaten Bandung
Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bandung menggelar yaumil Ijtima sekaligus doa untuk almarhum KH Asep Jamaludin dan KH Asep Anwar Hidayat yang bertempat di Masjid komplek Pondok Pesantren Al Huda, jalan Cipanas Desa Nanjung Mekar, Rancaekek pada hari Sabtu, (25/11/2023). Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan dari Ketua MWCNU Rancaekek KH Ending dilanjutkan dengan tawasul sekaligus Istighosah oleh Katib PCNU Kabupaten Bandung KH Yusuf Ali Tantowi, Mauidzho Hasanah oleh Mustasyar PWNU Jawa Barat KH Sofyan Yahya, dan doa oleh Rais Syuriah PCNU Kabupaten Bandung KH Haidar Mustofa Kamal.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bandung KH Agus Qustolani mengatakan, pihaknya dan berterima kasih atas kehadiran para pengurus PCNU, pada acara Yaumul Ijtima. Ia menyampaikan sejumlah pesan penting untuk warga NU pasca meninggalnya Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bandung untuk tetap berjuang dan terus semangat menghadapi musibah ini.
KH Agus Qustolani mengingatkan agar warga NU tetap memegang tegus prinsip NU sebagai Jam'iyyah Ijtimaiyyah.
"Jadikan semangat agama sebagai rahmatan lil alamin, yang membela ketauhidan hanya untuk Nya. Berkat keutamaan dan perjuangan kita semua, kabupaten Bandung yang tadinya di ibaratkan hutan belantara, berangsur hilang dan malah bisa menjadi lebih baik. Kepergian KH Asep Jamaludin tentunya dirasa berat oleh kita semuanya, dan pergerakan kita dalam Nahdatul Ulama kabupaten Bandung diharapkan semoga bisa lebih baik lagi," tandasnya.
Sementara itu, Mustasyar PWNU Jawa Barat KH Sofyan Yahya mengingatkan para jamaah mulai dari tingkat PCNU, hingga ranting, untuk selalu mengikuti pengajian rutinan mengaji Hikam.
"Pengajian merupakan bentuk untuk memperkuat keimanan dan kesadaran kita pada Allah, dan bentuk kenikmatan ini hanya akan di sadari, tatkala kita tahu makna hakikinya, menguatkan sandaran hanya padaNya. Karena petunjuk kebenaran tidak semuanya manusia dapatkan, sebab kadang kita terkelabuhi menempatkan nama manusia dalam hati kita, sehingga nama Allah tak ada di sana," tuturnya.
"Dan harusnya kita mengantungkan semuanya hanya padaNya, bukan pada manusia, sebab bisa jadi malah Allah memberi nikmat pada kita itu, sesuatu yang lebih baik, dan kita tak memahaminya," jelas KH Sofyan Yahya.
KH Sofyan Yahya juga mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk kembali berintrospeksi diri, sehingga hadir kembali kesadaran diri yang mendalam diri mengenai keimanan, dan ketergantungan manusia yang tidak akan pernah lepas dari keberadaan Allah SWT.
Saat dihubungi melalui sambungan telpon, Sekretaris PCNU Kabupaten Bandung KH Imron Rosyadi menghimbau kepada warga Nahdliyyin di Kabupaten Bandung untuk bisa memeriahkan dan mengajak jamaah yang lain untuk mengikuti pengajian rutin bulanan tersebut.
"Sehingga warga Nadhlatul Ulama semakin kuat pengetahuan, juga pemahaman, dan mampu di aplikasikan ilmu yang didapatkannya dalam kehidupan sehari-hari dan akan membentuk karakter luhur, dan kita sebagai warga Nahdliyyin mampu menjadi contoh dan inspirasi bagi manusia lainnya, di mana kita hidup berbaur di masyarakat," pungkasnya.
Sebagai informasi, Yaumul Ijtima PCNU Kabupaten Bandung yang digelar di MWCNU Rancaekek merupakan agenda rutin keenam yang sebelumnya digelar di sejumlah MWCNU dilingkungan Kabupaten Bandung. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DMI KH Ali Fadhil dan Banom serta Lembaga NU dilingkungan Kabupaten Bandung.
Pewarta: Bambang Melga Suprayogi
