Hikmah

Tidak Hanya di Bulan Syaban, Amal Manusia Juga Diangkat Setiap Minggu, Pagi, dan Petang

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:00 WIB

Tidak Hanya di Bulan Syaban, Amal Manusia Juga Diangkat Setiap Minggu, Pagi, dan Petang

Laporan Amal Manusia (Ilustrasi: AM)

Bulan Syaban merupakan bulan diangkatnya amal hamba kepada Rabbul 'Alamin. Di bulan ini, semua amal manusia, baik maupun buruk, dihitung dan dilaporkan kepada-Nya. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa amal tidak hanya dilaporkan pada bulan Sya’ban. Sejumlah hadits menyebutkan bahwa amal manusia diangkat setiap minggu, setiap pagi, setiap siang, dan setiap petang.

Salah satu peristiwa penting dalam bulan Sya‘ban adalah diangkatnya amal manusia kepada Allah SWT. Oleh karena itu, Rasulullah saw. memperbanyak amal saleh, khususnya berpuasa, dengan harapan saat amalnya sedang dilaporkan, beliau dalam keadaan berpuasa. 
 

Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan oleh An-Nasa’i dan Imam Ahmad dari sahabat Usamah bin Zaid. Dalam riwayatnya, Usamah bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasul, aku tidak melihatmu berpuasa pada suatu bulan seperti pada bulan Sya‘ban.”
 

Beliau menjawab:

 

فَذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ، بَيْنَ شَهْرِ رَجَبٍ وَشَهْرِ رَمَضَانَ، تُرْفَعُ فِيهِ أَعْمَالُ النَّاسِ، فَأُحِبُّ أَنْ لَا يُرْفَعَ عَمَلِي إِلَّا وَأَنَا صَائِمٌ

 

Artinya, “Ini bulan yang dilalaikan manusia antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Aku ingin amalku tidak diangkat kecuali aku sedang berpuasa.” (HR An-Nasa’i dan Ahmad).


Keutamaan bulan Sya'ban ini menjadi alasan Rasulullah saw. memperbanyak puasa di bulan tersebut. Sebagai umatnya, sudah selayaknya kita mengikuti sunah beliau. Namun, bagi yang masih memiliki hutang puasa dari tahun lalu, dianjurkan untuk melunasinya sebelum datangnya Ramadhan berikutnya.
 

Amal Diangkat Setiap Minggu, Pagi, dan Petang
Berdasarkan riwayat shahih lainnya, amal manusia tidak hanya diangkat pada bulan Sya‘ban. Menurut hadits riwayat Abu Dawud, amal juga dinaikkan setiap minggu, setiap pagi, dan setiap petang. Hanya saja, laporan amal di bulan Sya‘ban berskala lebih luas.
 

Hadits yang menyebutkan amal manusia dilaporkan setiap minggu adalah riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda:

 

تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِمَنْ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ يَقُولُ: دَعُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Artinya, “Amal-amalan itu ditunjukkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Maka akan diampuni dosa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun kecuali seorang laki-laki yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan. Biarkanlah dua laki-laki itu sampai keduanya berislah.” (HR. Abu Dawud).


Selain itu, amal juga diangkat setiap pagi dan petang, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Musa. Rasulullah saw. bersabda:

 

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَنَامُ، وَلَا يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يَنَامَ، يَخْفِضُ الْقِسْطَ وَيَرْفَعُهُ، يُرْفَعُ إِلَيْهِ عَمَلُ اللَّيْلِ قَبْلَ عَمَلِ النَّهَارِ، وَعَمَلُ النَّهَارِ قَبْلَ عَمَلِ اللَّيْلِ

 

Artinya, “Sesungguhnya Allah tidak tidur dan tidak selayaknya tidur. Dia merendahkan dan meninggikan timbangan amal. Amal malam diangkat kepada-Nya sebelum amal siang. Amal siang diangkat kepada-Nya sebelum amal malam.”


Hadits ini menunjukkan bahwa amal manusia senantiasa dalam pengawasan Allah setiap waktu. Tidak ada yang luput dari perhitungan-Nya.


Amal Diangkat Saat Shalat Subuh dan Ashar
Informasi ini juga diperkuat oleh hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya, di mana Rasulullah saw. bersabda:

 

تَجْتَمِعُ مَلائِكَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ فِي صَلاةِ الْفَجْرِ وَصَلاةِ الْعَصْرِ، فَيَجْتَمِعُوْنَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ فَتَصْعَدُ مَلائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَكَثَتْ مَلائِكَةُ النَّهَارِ، وَيَجْتَمِعُونَ بِصَلاةِ الْعَصْرِ وَتَصْعَدُ مَلائِكَةُ النَّهَارِ

 

Artinya, “Para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada saat shalat subuh dan shalat ashar. Mereka semua berkumpul sewaktu shalat subuh. Kemudian, malaikat malam naik, sedangkan malaikat siang bertahan. Mereka semua berkumpul lagi sewaktu shalat ashar. Kemudian malaikat siang naik.”


Dalam lanjutan hadits ini disebutkan bahwa Allah bertanya kepada para malaikat, “Bagaimana kalian melihat hamba-hamba-Ku?” Para malaikat menjawab, “Kami mendatangi mereka sedang shalat. Dan kami meninggalkan mereka juga sedang shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.”


Amal Diangkat Pada Tengah Hari
Terakhir, amal manusia juga dilaporkan pada pertengahan hari. Hadits riwayat Abdullah ibnus Sa’ib menyebutkan bahwa Rasulullah saw. senantiasa menunaikan shalat sunat empat rakaat sebelum zhuhur, tepat setelah matahari tergelincir. Beliau bersabda:

 

إِنَّهَا سَاعَةٌ تُفْتَحُ فِيهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَأُحِبُّ أَنْ يَصْعَدَ لِي فِيهَا عَمَلٌ صَالِحٌ

 

Artinya, “Ini waktu dimana pintu-pintu langit sedang dibuka. Aku ingin pada waktu tersebut yang dinaikkan untukku adalah amal saleh.” (HR Ibnu Abi Syaibah).


Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa amal manusia tidak hanya dilaporkan pada bulan Sya‘ban. Tidak ada pertentangan di dalamnya, karena setiap dalil membawa hikmah tersendiri. Semua ini menunjukkan betapa cermat dan telitinya Allah dalam mengawasi amal hamba-Nya.


Di sisa umur ini, marilah kita memaksimalkan waktu untuk menabung kebaikan. Semoga amal baik kita diterima oleh Allah, sementara keburukan kita senantiasa mendapatkan ampunan-Nya. Menjelang malam Nisfu Sya’ban dan bulan Ramadhan, mari saling memaafkan agar kita semua berada dalam rahmat dan ampunan-Nya.


Tulisan ini dikutip dari artikel karya Ustadz M. Tatam Wijaya sebagaimana dimuat di NU Online.