Oleh Nadirsyah Hosein
Kiai As’ad Situbondo (Allah Yarham) itu hidupnya zuhud. Pesantrennya besar dan megah tapi rumah pribadi beliau sederhana. Gus Mus pernah cerita dulu sowan dengan semangat kiai muda yg siap berdebat. Masuk kamar Kiai As’ad, langsung luluh semuanya. Kharisma yang terpancar dari kesederhanaan.
Ibu Megawati dulu juga pernah cerita bagaimana Kiai As’ad Situbondo sangat menghormatinya sebagai putri Bung Karno. Bahkan Kiai As’ad tahu “komunikasi” khusus Bung Karno dengan Bu Mega. Bu Mega bercerita kisah Kiai As’ad ini dengan berurai air mata.
Menteri Agama Letjen Alamsyah juga dulu bercerita bagaimana saat sowan ke rumah Kiai As’ad dijamu dg sederhana. Makan bareng. Sampai Pak Alamsyah mbatin: “Wah saya bakal sakit perut gak nih?!” Ternyata gak. Cikal bakal NU menerima asas tunggal Pancasila ditentukan saat jamuan tersebut.
Sekarang kita butuh lebih banyak lagi teladan Kiai yang zuhud dan ikhlas seperti Kiai As’ad Situbondo. Sejumlah santrinya yg sekarang sudah jadi tokoh besar mengaku sering dikunjungi lewat mimpi oleh Sang Kiai. Karomah dan keberkahan yang terus mengalir. Al-falihah
Penulis adalah Rais Syuriyah PCINU Australia
Terpopuler
1
Antara Kenaikan Gaji DPR, Peran DPRD, dan Program Makan Bergizi Gratis: Sebuah Catatan Kritis
2
Lembaga Falakiyah NU Umumkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin 25 Agustus 2025
3
Pedagang yang Dipercaya Langit
4
Lakmud IPNU IPPNU Pangandaran 2025 Resmi Dibuka, Kader Muda Didorong Bumikan Nilai Aswaja
5
Janji Dedi Mulyadi: Seluruh Jalan di Jabar Mulus pada 2027, Pajak Kendaraan 100 Persen untuk Infrastruktur
6
Wujudkan Masjid Berdaya, LTMNU Cianjur Kukuhkan 1.000 Muharrik dan Beri Pelatihan Manajemen ke DKM hingga IRMAS se-Kabupaten
Terkini
Lihat Semua