• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Hikmah

Segenggam Garam di Tangan Pemimpin Bisa Menghancurkan

Segenggam Garam di Tangan Pemimpin Bisa Menghancurkan
(Foto: NU Online)
(Foto: NU Online)

Oleh: KH Husein Muhammad
Saya selalu ingin menyampaikan cerita kecil ini, meski mungkin sudah banyak yang membacanya. 

Sa’di Syirazi, penyair dan sastrawan terkemuka dari Persia, bercerita : Raja Anusyirwan yang adil itu, diiringi para pembantunya, suatu hari pergi berburu rusa di sebuah hutan. Ketika rusa diperoleh, ia meminta para punggawa menyembelih dan nyate.

Bumbu-bumbu dan sate kemudian disiapkan.Tetapi ada satu yang ketinggalan, yakni garam. Tanpa garam masakan sehebat apapun tak akan sedap.  

Raja lalu meminta salah seorang di antara pembantunya mencari segenggam garam di rumah penduduk desa terdekat. Sebelum dia berangkat, Raja berkata: “Belilah garam rakyat itu sesuai harganya. Kamu jangan membiasakan diri mengambil milik orang lain di kampungmu, mentang-mentang kamu pejabat kerajaan/negara. Jika kamu melakukannya, maka kampung/desa itu akan bangkrut dan miskin”. 

Si punggawa heran : “tuan raja, apakah yang salah bila aku ambil segenggam garam itu, seberapalah harga barang yang remeh temeh itu?”.

Dengan tenang Raja menjawab : “Kezaliman dan petaka di dunia ini dimulai dari sesuatu yang kecil. Tetapi orang-orang yang datang kemudian akan mengambil lebih besar dari pendahulunya. Dan begitu seterusnya.

Jika Raja mengambil hanya segenggam garam, maka para pejabat akan merampas tanah satu hektar. 
Jika Raja mengambil sebiji apel dari kebun milik orang/rakyat, para pejabat akan mencabut pohon itu seakar-akarnya. 

Jika Raja membolehkan mengambil lima butir telor. Maka seribu ekor ayam akan menyusul dipanggang si pejabat. 

Orang zalim memang tak ada yang kekal. Tapi kutukan atas kezaliman akan abadi”. 

Sumber: FB Husein Muhammad


Hikmah Terbaru