• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Nasional

Gus Hasan Kisahkan Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW (1)

Gus Hasan Kisahkan Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW (1)
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah. (Foto: NU Online Jabar)
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar 
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah menjelaskan kisah Nabi Muhammad SAW saat melakukan perjalanan hijrah dari Madinah ke Makkah bersama sahabat Abu Bakar as-Shiddiq ra saat memberikan sambutan pada acara pelantikan Ikatan Pelajar Nahdlatu Ulama (IPNU) Jawa Barat yang bertempat di Gedung Aula PWNU Jawa Barat, Kamis (26/8). 

Gus Hasan mengisahkan ketika Nabi Muhammad SAW dikejar oleh pasukan Quraisy, Sayyidina Abu Bakar berinisiatif untuk mengajak Nabi beristirahat di salah satu Gua yang bernama Gua Tsur.

"Gua Tsur itu di atas gunung. Ketika mau masuk gua, Sayyidina Abu Bakar mengatakan jangan masuk dulu ya Rasulullah, saya masuk dulu nanti kalo di dalam dipastikan sudah aman panjenengan silahkan untuk masuk," ujar Gus Hasan, menuturkan ucapan sahabat Abu Bakar kepada Nabi pada saat itu. 

Saat Sayidina Abu Bakar masuk, ternyata ia menemukan banyak lubang-lubang di Gua Tsur yang mengindikasikan itu adalah tempat bersarangnya binatang yang berbisa.

"Akhirnya, Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq ra berinisiatif untuk menutup lubang-lubang itu menggunakan baju yang beliau pakai. Dirobeklah baju itu sedikit demi sedikit, tersisa satu lubang pakaiannya sudah habis semuanya," lanjut Gus Hasan bercerita.
Lalu, ia mengutip salah satu riwayat:

حتى لا يبقى من ثوبه الاما يسطر العورته

"Yang tersisa dari badan sayyidina Abu Bakar as-Shidiq itu tinggal yang nempel menutupi auratnya saja”. 

“Akhirnya, sayyidina Abu Bakar berinisiatif untuk mempersilahkan baginda Nabi SAW masuk, dan beliau duduk kalo orang jawa biasa nyebutnya selonjor. Untuk apa selonjor? karena tumitnya digunakan untuk menutupi sisa satu lubang yang tidak bisa ditutup oleh bajunya sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq ra," kutip Gus Hasan.

Setelah itu, sahabat Abu Bakar as-Shiddiq mempersilahkan Rasulullah SAW untuk duduk dipangkuannya. Karena saking letihnya, kemudian Rasulullah SAW tertidur dipangkuannya.

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
Editor: Agung Gumelar 


Nasional Terbaru