Tadi sore dalam obrolan dengan beberapa orang tamu, aku ditanya : apa sih Mubadalah itu?.
Lalu aku menyampaikan cerita dialog antara seorang ayah dengan anaknya, begini:
Suatu hari ayah mengajak anak perempuannya jalan-jalan naik mobil. Mereka berangkat. Bila kemudian tiba di lampu merah sang ayah menghentikan mobilnya. Si anak bertanya : mengapa berhenti ayah?.
Ayah : karena lampu sudah menyala merah
Anak : mengapa kalau lampu merah harus berhenti?
Ayah : kalau langsung ditangkap polisi, nak
Anak : lho, mengapa polisi menangkap. Kita salah apa?
Ayah : karena kita melanggar peraturan Lalu lintas.
Anak : ya, tapi mengapa, peraturan nya demikian?
Ayah : sebab kalau diteruskan akan membahayakan, kita bisa tabrakan.
Anak : mengapa?
Ayah : itu sudah jadi hukum alam
Anak : maksud ayah ?
Ayah dengan sabar menjelaskan : kita tidak boleh menyakiti orang lain. Apakah kamu mau disakiti?.
Anak : tentu tidak, ayah.
Ayah : nah, begitu pula orang lain. Mereka juga tak ingin sakit/disakiti. Nabi mengatakan :
احب للناس ما تحب لنفسك
"Sayangilah orang lain, sebagaimana engkau ingin disayangi".
Anak itu masih belum puas. Dia bertanya lagi : mengapa demikian ayah?
Ayah : "ya karena manusia itu sama, nak,".
Para tamu itu mengangguk-angguk, sambil tersenyum manis. Lalu aku mengatakan : kalau demikian, maka :
عامل الناس بما تحب ان يعاملوك
"Perlakukan orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan".
لا تعامل الناس بما لا تحب ان يعاملوك
"Jangan perlakukan orang lain (manusia) dengan cara yang kau sendiri tidak ingin sebagaimana diperlakukan mereka".
Inilah yang disebut dengan "The Golden Rule" atau aturan emas. Ini menjadi ajaran Nabi Muhammad, para nabi, para tokoh agama-agama dan para Bijakbestari.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
Terkini
Lihat Semua