Wujudkan Cita-cita Masa Depan, Kiai Zakky Mubarak: Jadikan Kelemahan dalam Diri Pemicu untuk Bangkit
Ahad, 2 Januari 2022 | 11:02 WIB
Abdul Manap
Penulis
Jakarta, NU Online Jabar
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak Syamrakh jelaskan cara bangkit dalam mewujudkan cita-cita masa depan. Hal tersebut ia sampaikan melalui video yang diunggah pada akun facebooknya Zakky Mubarak Syamrakh, Selasa (7/12/21).
Kiai Zakky menuturkan bahwa setiap insan manusia pasti memiliki cita-cita yang ingin diraihnya pada masa depan nanti, dan dalam mewujudkannya harus mempunyai kemauan dan tekad yang tinggi.
“Setiap orang memiliki cita-cita dan rencana yang ingin dia raih pada masa yang akan datang, cita-cita itu harus diletakan pada kemauan yang maksimal karena dari situlah nanti kita akan memasukan diri kita untuk meraih sebuah kemajuan-kemajuan dalam kehidupan kita,” tuturnya.
“Oleh karena itu kita harus terus melakukan mengembangkan cita-cita sehingga bisa kita raih apa yang kita inginkan kalau tidak semua, paling tidak kita bisa meraih cita-cita itu sebagian,” sambungnya.
Lanjut Kiai Zakky mengatakan bagaimana cara meraih cita-cita itu, caranya yaitu dengan menjadikan kelemahan dalam diri sebagai pemicu untuk bangkit
“Nah bagaimana kita bisa meraih itu, kita harus bisa menjadikan suatu kelemahan pada diri kita yang dianggap kelemahan oleh orang lain untuk jadi pemicu kita untuk bisa bangkit,” katanya.
Lebih lanjut, Kiai Zakky memberikan salah satu contoh bagaimana kita bisa meraih apa yang kita inginkan, yaitu dengan cara istiqomah atau konsisten.
“Saya ambil contoh ada orang yang datang kepada saya katanya dia ingin bisa seperti para hafidz al-quran, seperti penghafal al-qur’an, tetapi dia tidak ada waktu dan usianya juga sudah cukup tua, jadi agak sulit untuk dia menghafal. Tapi kalau anda ingin bisa menempuh jalan yang ditempuh para hafiz atau penghafal al-qur’an, saya kira anda bisa, bagaimana caranya, kamu melakukan aktivitas membaca al-qur’an seperti mereka. Dengan cara setiap minggu atau enam hari sekali hatamkan qur’an. Jadi itu harus dilakukan terus. Nah pada saat kita sudah hatam 30 kali misalnya dengan setiap enam hari itu kita mencoba menghafal perlembar, itu akan lebih mudah untuk mengahapal. Konsisten dan istiqomah dalam melakukan insya Allah kita bisa meraihnya,” ujarnya.
“Dengan istiqomah dan konsisten meraih cita-cita apapun yang kita inginkan insya Allah bisa tercapai,” pungkasnya.
Pewarta: Abdul Manap
Terpopuler
1
Diklatama II CBP-KPP IPNU-IPPNU Kota Bandung Cetak Kader Tangguh dan Berdedikasi
2
Khutbah Jumat Kemerdekaan: Belajar Mencintai Tanah Air dari Para Nabi dan Ulama
3
Fenomena Pengibaran Bendera One Piece: Ketika Ekspresi Seni Berbicara Tentang Nasionalisme Jelang HUT RI ke-80
4
Tanah Air, Takwa dan Tanggung Jawab Menanam: Memaknai Kemerdekaan dari Sajadah ke Sawah
5
LPBINU Jabar Terima Kunjungan Save the Children Indonesia dan Korea untuk Monitoring Program Adaptasi Iklim
6
MWCNU Cimanggis Bahas Keaswajaan dan Paham Menyimpang Bersama KH. Ma’ruf Khozin
Terkini
Lihat Semua