Menyambut Bulan Gus Dur; yang Lebih Penting dari Politik Kekuasaan adalah Kemanusiaan
Selasa, 13 Desember 2022 | 07:00 WIB
Meski tiap bulan selama kurang lebih tiga tahun untuk mengaji kitab kuning di rumah Gus Dur, aku jarang bertemu beliau, baik pagi, siang ataupun malam. Beliau juga sering tak di rumah. Hari-harinya tampak begitu sibuk bertemu dan melayani umat. Bila beliau pulang aku sudah tidur, karena beliau pulang larut malam atau dini hari yang sepi. Bila pagi jam 8 aku diajak sarapan di dalam rumah, aku pun tak menjumpainya. Beliau sudah berangkat entah ke mana.
Seorang teman bertanya. " Jadi apa saja kerjaan Gus Dur sehari-hari selama hidupnya?".
Gus Dur menyusuri jalan cahaya. Beliau menjalani hari-harinya untuk bekerja keras menerjemahkan gagasan kemanusiaan, baik melalui tulisan-tulisan di berbagai media, ceramah-ceramah di berbagai tempat, di seminar-seminar, maupun dan terutama dalam sikap hidupnya sehari-hari di mana dan kapanpun.
Baca Juga
Saat Gus Dur Intruksikan Apel Akbar
Gus Dur mengunjungi orang-orang yang dimarjinalkan, direndahkan didiskriminasi hak-hak hidupnya dan mengembalikan hak-hak mereka yang dirampas. Siapapun mereka.
Dengan penuh gairah cinta, ia sering berjalan sendiri, tanpa rasa gentar, menerjang terjang setiap penghalang, untuk mewujudkan impian-impiannya itu. Ia siap melawan siapa saja yang berusaha menghalangi geraknya itu.
Bahkan bagi Gus Dur berjuang demi Kemanusiaan jauh lebih penting daripada memperebutkan politik kekuasaan. Atau dalam bahasa Gus Dur : "Yang lebih penting dari politik adalah Kemanusiaan".
Aku ingat kata-kata indah yang ditulis oleh Abu Nu'aim al Ashbini dalam bukunya yang terkenal "Hilyah al Awliya". Ia menulis :
فقد أخرج أبو نعيم في الحلية (2: 364) عن مَالِكِ بْنُ دِينَارٍ رحمه الله وهو من صغار التابعين قَالَ: " قَالَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ: يَا رَبِّ أَيْنَ أَبْغِيكَ؟ قَالَ: أَبْغِنِي عِنْدَ الْمُنْكَسِرَةِ قُلُوبُهُمْ ".
Malik bin Dinar, seorang sahabat kecil, mengatakan: Musa A.s. mengatakan : "Wahai Tuhanku, di mana aku bisa menjumpaimu?. Tuhan menjawab : "Carilah aku di tengah-tengah mereka yang hatinya luka".
Begitulah yang aku tahu.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua