Hikmah

5 Hal yang Diberikan Allah Khusus untuk Umat Nabi Muhammad di Bulan Ramadhan

Senin, 3 April 2023 | 08:00 WIB

5 Hal yang Diberikan Allah Khusus untuk Umat Nabi Muhammad di Bulan Ramadhan

5 Hal yang Diberikan Allah Khusus untuk Umat Nabi Muhammad di Bulan Ramadhan (Ilustrasi AM)

Nabi dan Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad Saw, umat Nabi Muhammad adalah umat yang dimuliakan oleh Allah Swt. Allah mengistimewakan umat Nabi Muhammad dengan nikmat-nikmat yang agung dan pemberian yang mulia. Bahkan, sebagian pemberian Allah berikan secara khusus hanya kepada umat ini, tidak kepada umat-umat sebelumnya.


Ada 5 pemberian Allah pada umat Nabi Muhammad yang tidak Allah berikan pada umat sebelumnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wasallam berdabda:
Ā 

Ā Ų£ŁŲ¹Ł’Ų·ŁŁŠŁŽŲŖŁ’ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲŖŁŁŠŁ’ فِي Ų“ŁŽŁ‡Ł’Ų±Ł Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų®ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł‹Ų§ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŲ¹Ł’Ų·ŁŽŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŒ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŁŠ: Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁŽŲ©ŁŒŲŒ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŲ°ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų£ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁ„Ł Ł„ŁŽŁŠŁ’Ł„ŁŽŲ©Ł مِنْ Ų“ŁŽŁ‡Ł’Ų±Ł Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲøŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ł†ŁŽŲøŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŲ¹ŁŽŲ°Ł‘ŁŲØŁ’Ł‡Ł Ų£ŁŽŲØŁŽŲÆŁ‹Ų§. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų«Ł‘ŁŽŲ§Ł†ŁŁŠŁŽŲ©Ł: ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų®ŁŁ„ŁŁˆŁ’ŁŁŽ Ų£ŁŽŁŁ’ŁˆŁŽŲ§Ł‡ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų­ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁŠŁŽŁ…Ł’Ų³ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŽŲ·Ł’ŁŠŁŽŲØŁ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ اللهِ مِنْ Ų±ŁŁŠŁ’Ų­Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’ŁƒŁ. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų«Ł‘ŁŽŲ§Ł„ŁŲ«ŁŽŲ©Ł: ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲ©ŁŽ ŲŖŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ فِي ŁƒŁŁ„Ł‘Ł ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł„ŁŽŲ©Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŽŲ©Ł: ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų¹ŁŽŲ²Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ„Ł‘ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł Ų¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł„ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų§ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¹ŁŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ²ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ†ŁŁŠ Ł„ŁŲ¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŁˆŁ’Ų“ŁŽŁƒŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ±ŁŲ­ŁŁˆŁ’Ų§ مِنْ ŲŖŁŽŲ¹Ł’ŲØŁ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŲÆŁŽŲ§Ų±ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁƒŁŽŲ±ŁŽŲ§Ł…ŁŽŲŖŁŁŠ. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų®ŁŽŲ§Ł…ŁŲ³ŁŽŲ©Ł: ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŁƒŲ§ŁŽŁ†ŁŽ Ų¢Ų®ŁŲ±Ł Ł„ŁŽŁŠŁ’Ł„ŁŽŲ©Ł ŲŗŁŽŁŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų¬ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł‹Ų§. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŒ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł…Ł: Ł‡ŁŁŠŁŽ Ł„ŁŽŁŠŁ’Ł„ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲÆŁ’Ų±Ł ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŲŸ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ā«Ł„ŁŽŲ§ŲŒ Ų£ŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ±ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ§Ł„Ł Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ±ŁŽŲŗŁŁˆŁ’Ų§ مِنْ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł„ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁŁ‘ŁŁˆŁŲ§ Ų£ŁŲ¬ŁŁˆŁ’Ų±ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’Ā».Ā 


Artinya, ā€œTelah diberikan kepada umatku di bulan Ramadhan, lima pemberian yang belum pernah diberikan kepada nabi sebelumku yaitu: pertama, pada awal bulan Ramadhan, Allah subhanahu wata’ala melihat umatku. Siapa yang dilihat oleh Allah, maka dia tidak akan disiksa untuk selama-lamanya. Kedua, bau mulut orang yang berpuasa, di sisi Allah lebih baik dari bau minyak misik (kasturi). Ketiga, para Malaikat memohon ampunan untuk umatku siang dan malam. Keempat, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan (penjaga) surga-Nya, Allah berkata kepadanya ā€˜Bersiap-siaplah dan berhiaslah kamu untuk hamba-hamba-Ku, mereka akan beristirahat dari kesulitan hidup di dunia menuju tempat-Ku dan kemuliaan-Ku’. Kelima, pada akhir malam bulan Ramadhan Allah mengampuni dosa-dosa mereka semuanya.ā€


Seorang sahabat bertanya: ā€œApakah itu lailatul qadr wahai Rasulullah?ā€ Nabi menjawab, ā€œTidak, tidakkah kamu mengetahui bahwa para pekerja, apabila mereka selesai dari pekerjaannya, niscaya akan dibayar upahnya.ā€ (HR al-Baihaqi).


Syekh Abil Fadl al-Ghumari memberikan penjelasan lebih lanjut dalam kitab Ghayatul Ihsan fi Fadli Syahri Ramadhan terkait hadits di atas. Beliau menjelaskan, yang dimaksud pada pemberian pertama adalah, Allah melihat umat Nabi Muhammad dengan pendangan penuh perhatian dan rahmat, sehingga orang yang dilihat oleh Allah dengan pandangan tersebut tidak akan disiksa selamanya disebabkan rahmat Allah kepadanya.Ā 


Yang dimaksud ā€œmulut orang berpuasa lebih baik dari bau minyak misikā€ ialah, dengan puasa oleh Allah akan diberikan pahala, sehingga dengan pahala tersebut bau orang berpuasa akan melebihi harumnya minyak misik. Atau bisa juga diartikan bahwa orang berpuasa akan mendapatkan pahala melebihi orang yang menggunakan minyak misik.Ā 


Dengan dua penjelasan di atas, Imam asy-Syafi’i menghukumi makruh melakukan siwak setelah tergelincirnya matahari (dhuhur), karena siwak bisa menghilangkan bau mulut orang berpuasa, sementara bau mulut orang puasa lebih baik dari minyak misik.Ā 


Yang dimaksud ā€œpara malaikat memohon ampunanā€ ialah sebagaimana ganti atas kekeliruan malaikat. Kekeliruan itu disebabkan sanggahan malaikat kepada Allah ketika hendak menciptakan manusia. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:


Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŁˆŲ§ Ų£ŁŽŲŖŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł ŁŁŁŠŁ‡ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŁŁ’Ų³ŁŲÆŁ ŁŁŁŠŁ‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ³Ł’ŁŁŁƒŁ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ…ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲ­Ł’Ł†Ł Ł†ŁŲ³ŁŽŲØŁ‘ŁŲ­Ł ŲØŁŲ­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŁ†ŁŁ‚ŁŽŲÆŁ‘ŁŲ³Ł Ł„ŁŽŁƒŁŽĀ 


Artinya, ā€œMereka (malaikat) berkata, apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?ā€ (QS al-Baqarah: 30).Ā 


Dengan kejadian tersebut, Allah memerintah para malaikat untuk memohon ampunan untuk menutupi kekeliruan tersebut. Namun, yang terpenting adalah bahwa para malaikat memohon ampunan untuk Nabi Muhammad merupakan sebuah kenikmatan luar bisa yang tidak Allah berikan pada selain umat Nabi Muhammad.Ā 


Yang dimaksud pemberian Allah keempat ialah, surga sudah mempersiapkan dirinya dengan penuh kenyamanan dan kenikmatan selama bulan puasa untuk orang-orang yang berpuasa.Ā 


Sedangkan yang dimaksud ā€œAllah mengampuni dosa umat Islam pada malam akhir Ramadhanā€ ialah Allah akan mengampuni dosa umat Nabi Muhammad ketika selesai melakukannya pada akhir bulan Ramadhan, dan sama-sama melakukan takbir kepada Allah atas nikmat yang Allah berikan nerupa nikmat bisa melakukan puasa dan ibadah lainnya. Dalam sebuah keterangan juga disebutkan, bahwa pada malam tersebut dikenal dengan istilah malam kebolehan (lailatul jaizah), karena keesokan harinya, Allah memberikan kebebasan perihal makanan untuk umat Nabi Muhammad, serta Allah berikan ampunan dan ridha-Nya kepada umat Nabi Muhammad.Ā 


Pada akhir penjelasan dalam kitab Ghayatul Ihsan fi Fadli Syahri Ramadhan, menurut Syekh Abil Fadl al-Ghumari pemberian Allah subhanahu wata’ala kepada umat Nabi Muhammad secara khusus tidak hanya 5 pemberian di atas, karena masih banyak pemberian Allah selain yang telah disebutkan, juga hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad. Di antaranya adalah pertama, menyelamatkan manusia dari neraka setiap buka puasa. Pemberian ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits. Rasulullah bersabda:


لِلّٰهِ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ ŁƒŁŁ„Ł‘Ł ŁŁŲ·Ł’Ų±Ł Ų¹ŁŲŖŁ’Ł‚ŁŽŲ§Ų”ŁĀ 


Artinya, ā€œBagi Allah dalam setiap buka puasa terdapat penyelamatan (dari api neraka)ā€ (HR al-Baihaqi).Ā 


Hanya saja, ada syarat yang harus dipenuhi bagi orang puasa agar bisa mendapatkan jaminan kebebasan dari api neraka ketika buka puasa, yaitu tidak boleh buka puasa dengan sesuatu yang haram, karena orang yang buka puasa dengan makanan haram tidak akan mendapatkan jaminan selamat dari neraka.


Kedua, dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka, serta dibelenggunya setan. Ketiga, diterimanya doa.Ā 

Pemberian ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits. Rasulullah bersabda:


Ā Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ł„ŁŁ„ŲµŁ‘ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ…Ł Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ فِطْرِهِ ŲÆŁŽŲ¹Ł’ŁˆŁŽŲ©ŁŒ Ł…ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ±ŁŽŲÆŁ‘ŁĀ 


Artinya, ā€œSesungguhnya orang berpuasa memiliki doa yang tidak ditolak ketika buka puasaā€ (HR al-Baihaqi).Ā 


Penjelasan di atas sebagaimana yang disampaikan oleh Syekh Abil Fadl al-Ghumari dalam kitab Ghayatul Ihsan fi Fadli Syahri Ramadhan, halaman 23-24.


Editor: Abdul Manap
Ā