• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Garut

SBM PCNU Garut, KH Zaenal Mufid: Embrio Pembentukan NU adalah Bahtsul Masail

SBM PCNU Garut, KH Zaenal Mufid: Embrio Pembentukan NU adalah Bahtsul Masail
SBM PCNU Garut, KH Zaenal Mufid: Embrio Pembentukan NU adalah Bahtsul Masail
SBM PCNU Garut, KH Zaenal Mufid: Embrio Pembentukan NU adalah Bahtsul Masail

Garut, NU Online Jabar
Melalui Lembaga Bahtsul Masail (LBM), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut mengelar kegiatan Sekolah Bahtsul Masail (SBM) yang bertempat di kantor PCNU Garut tepatnya di jalan Suherman No 117 Pancalikan Tarogong Kaler, Ahad (16/07/2023). Kegiatan bertemakan Mencetak Kader Aktifis Bahtsul Masail yang Handal dan Tangguh itu diikuti oleh 128 peserta dari sejumlah pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Garut. 


SBM PCNU Garut ini merupakan realisasi lanjutan dari program LBMNU Jabar bersama PCNU-PCNU se-Jabar. 


Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBMNU) Kabupaten Garut KH Ii Abdullah Syafi'i menjelaskan bahwa kegiatan SBM merupakan pembekalan bagi para pengurus MWC terkait dengan teknik dan cara berbahtsul masail. 


Kiai Ii menyatakan bahwa berbahtsul masail zaman sekarang itu susah-susah mudah. Susah dalam artian tidak semua orang bisa memahami dan memiliki kemampuan untuk berbahtsul masail, sementara mudahnya adalah dengan ketersediaan aplikasi teknologi maktabah syamilah yaitu ruang pencarian kitab-kitab berbasis online. 


"Melalui maktabah syamilah, meskipun kita tidak punya kitab, dengan mudah diaplikasi itu kita akan dapat menemukan beragam referensi kitab apapun," ucapnya. 


Namun, tambah Kiai Ii, kemudahan dalam menemukan beragam referensi kitab dalam maktabah syamilah harus didampingi dengan ketelitian untuk bisa membedakan mana kitab yang ahlussunnah wal jamaah dan bukan. 


"Kecanggihan teknologi membuat semua referensi kitab baik ahlussunnah wal jamaah, murjiah, maupun syiah banyak ditemukan. Yang menjadi kekhawatiran kita yaitu jangan sampai permasalahan-permasalahan yang  kita telaah, temukan, dan pakai bersumber dari luar faham ahlussunnah wal jamaah. Oleh karena itulah diperlukan ketelitian dan kecerdikan dalam mengambil referensi. Maka salah satu tujuan dari SBM ini, supaya para kiai dan ajengan faham mengambil referensi. Dan kiranya itu menjadi fokus SBM ini," tambah Kiai Ii. 


Sementara itu, ketua LBMNU Jawa Barat KH KH Zainal Mufid menilai bahtsul masail sejatinya merupakan embrio dari organisasi NU. Menurutnya, lembaga awal sebagai cikal bakal lahirnya NU yaitu tashwirul afkar merupakan cikal bakal berdirinya organisasi NU. 


"Tashwirul afkar yang digagas Kiai Wahab Chasbullah, nahdlatul wathan, nahdaltut tujar, dan komite hijaz merupakan embrio lahirnya NU," ucapnya. 


Karena begitu penting dan berharganya bahtsul masail, tegas Kiai Zaenal, yang menjadi fokus utama gelaran muktamar NU pertama tahun 1926 adalah bahtsul masail. "Jadi kalau lihat historis dan sejarah, embrio pembentukan NU adalah bahtsul masail," tegasnya. 


Mewakili jajaran PCNU Garut, Wakil Rais Syuriah KH Opa Mustopa mengapresiasi kegiatan SBM ini dan berharap kegiatan ini tidak berhenti satu kali saja, melainkan berlanjut pada kegiatan SBM selanjutnya. Ia menyarankan agar kegiatan SBM menjadi kunci pergerakan organisasi NU. "Para peserta bahtsul masail harus mampu memberi solusi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada umat," tandasnya. 


Pewarta: Rudi Sirojudin Abas


Garut Terbaru