MWCNU dan 14 PRNU Kadungora Resmi Dilantik, Rais Syuriah PCNU Garut Titip Tiga Hal
Kamis, 6 Februari 2025 | 12:23 WIB

Rais Syuriah PCNU Garut saat melantik MWCNU dan 14 PRNU Kadungora. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).
Rudi Sirojudin Abas
Kontributor
Garut, NU Online Jabar
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan 14 pengurus ranting (PRNU) Kadungora Kabupaten Garut periode 2024-2029 resmi dilantik pada Ahad (2/2/2025). Bertempat di Ponpes Al-Islamiyyah Bojongsalam Karangtengah, petugas yang melantik adalah Rais Syuriah PCNU Garut, KH R Muhyiddin Maulani.
Dalam kesempatan tersebut, kiai Amin demikian akrab disapa, menitipkan tiga pesan penting kepada para pengurus yang baru.
"Izinkan saya menyampaikan tiga pesan kepada para pengurus yang baru dilantik. Pesan ini saya ambil dari apa yang pernah diutarakan oleh salah seorang Rais Aam PBNU, KH Ali Maksum," imbuhnya dihadapan para pengurus yang dilantik.
Kiai Amin menyebutkan bahwa tiga pesan itu yakni pertama, jadilah orang yang mengerti dan menjadi pembelajar Nahdlatul Ulama secara terus menerus.
"Berkhidmat di NU itu harus total. Mengingat NU merupakan organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial, agama dan pendidikan, maka jika Anda melakukannya itu sama halnya Anda dengan ibadah. Ditambah lagi dengan tujuan didirikannya NU untuk menjaga faham Ahlussunnah Waljamaah dan keutuhan NKRI, semakin lengkaplah Anda beribadah" tuturnya.
Pesan kedua yang harus dilakukan oleh pengurus baru, tambah Kiai Amin, yakni jangan berhenti untuk tetap menjaga dan menjalankan tradisi atau amal-amalan yang khas dari NU.
"Misalnya amal tarawih 20 rakaat, qunut Subuh, tahlilan, marhabaan, istighatsahan, dan yang sejenisnya, tradisi yang berbasis pada keagamaan itu jangan sampai hilang," ucapnya.
"Pesan ketiga yakni para pengurus wajib menjalankan sekaligus melanggengkan wirid ba'da Maghrib dan Subuh sebagai identitas dan ciri khas Islam Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyyah. Sekaligus memastikan amalan itu tetap dilaksanakan oleh masjid-masjid NU. Jika tidak, jangan salahkan siapa-siapa jika ada masjid yang tadinya amalan NU berubah menjadi bukan NU, " tandas kiai yang juga sebagai pengasuh Ponpes Assa'adah Limbangan itu.
Untuk diketahui, kegiatan pelantikan tersebut dikemas bersamaan dengan peringatan Isra Mi'raj Nab Muhammad SAW 1446 H.
Hadir sebagai pemberi tausiah yakni Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Barat sekaligus pengasuh Ponpes Fauzan Sukaresmi Garut, KH Aceng Abdul Mujib. Hadir juga dalam kesempatan tersebut pengurus MWCNU Leles sebagai tamu undangan yang diwakili oleh Rais Syuriah KH Abdul Kodir dan ketua Tanfidziyah, A Kholilurrahman.
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua