Garut, NU Online Jabar
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut KH Atjeng Abdul Wahid mengungkapkan bahwa kondisi NU di Kabupaten Garut tetap solid dan terarah. Ia menilai kekuatan NU Garut saat ini tetap kondusif, solid, dan terarah berdasarkan pada keberhasilan PCNU Garut yang secara konsisten telah mampu menjalankan program-program organisasi secara baik.
"NU di Kabupaten Garut insya Allah akan lebih berharakah. Berbagai program yang diinstruksikan oleh PWNU maupun PBNU mampu dilaksanakan dengan baik. Salah satunya yaitu berhasil mengadakan kegiatan kaderisasi. Alhamdulilah PCNU Garut, belum lama ini telah melaksanakan sebanyak tiga kali kegiatan Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama. Kedepannya, sambil menunggu moratorium PD-PKPNU selesai, PCNU Garut insya Allah telah siap untuk mengadakan kaderisasi lanjutan hingga angkatan ke-8 yang tentunya akan diikuti oleh ribuan calon kader penggerak NU Garut," ujar Kiai Atjeng Abdul Wahid saat memberi sambutan pada acara Ziarah Bersama dan Halal Bihalal Menjemput Abad Ke-2 NU di Komplek Makam Keramat Assyaikh Abdul Qohhar Pasir Astana Pasirwaru Limbangan Garut, Sabtu (13/05/2023).
Lebih lanjut, kiai yang akrab disapa Ceng Wahid itu menjelaskan bahwa indikator NU di Garut solid disebabkan oleh rasa persatuan dan antusiasnya warga NU dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang digagas PCNU Garut.
"Seperti yang terjadi saat ini, Alhamdulilah bukan hanya bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak pun terlihat antusias mengikuti kegiatan halal bihalal dan zirarah bersama. Insya Allah mereka yang hadir pada acara ini akan menjadi manusia-manusia yang mulia, fahuwal karim, ibnulkarim," jelasnya.
Ceng Wahid kemudian berharap kepada para kader-kader NU Garut agar mereka dapat menurunkan keistiqomahan ber-NU kepada para generasi-generasi berikutnya.
"Kami berharap kepada ibu/bapak agar terus menciptakan kader generasi yang solihin dan solihat yang baik. Karena dengan generasi yang demikianlah, orang itu akan mampu menjadi orang yang senantiasa menghormati dan memuliakan jasa-jasa para pendahulunya," tutur Ceng Wahid.
Jasa-jasa para pendahulu, lanjut kiai yang juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren Salaman Fauzan III Sukaresmi-Garut tersebut, sejatinya merupakan modal dasar sebagai pegangan hidup bagi para generasi penerusnya.
"Oleh karenanya apa-apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita semoga menjadi perekat bagi keutuhan, kekeluargaan, kebangsaan, serta persatuan kita semua, terlebih untuk warga Nahdliyin,"tandasnya.
Pewarta: Rudi Sirojudin Abas
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
