Beda Awal Puasa Ramadhan, Ceng Hilman Pesan Jaga Toleransi dan Kebersamaan
Rabu, 13 Maret 2024 | 12:14 WIB

Ketua LP Ma'arif Garut KH Hilman Umar Bashori (Ceng Hilman). Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).
Rudi Sirojudin Abas
Kontributor
Garut, NU Online Jabar
Pelaksanaan awal puasa Ramadhan 1445 H terdapat perbedaan, ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Kabupaten Garut KH Hilman Umar Bashori atau yang akrab disapa Ceng Hilman ingatkan masyarakat untuk tetap menjaga toleransi dan kebersamaan. Hal itu ia sampaikan saat memberi tausiah dalam rangka menyambut bulan Ramadhan bertajuk Marhaban Ya Ramadhan-Kalam Ramadhan Episode 1.
"Sebagaimana diketahui, pemerintah mengumumkan awal 1 Ramadhan 1445 H tanggal 12 Maret 2024 M. Tentunya pengumuman ini berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sementara, saudara kita di Muhammadiyah melalui metode hisabnya telah menentukan 1 Ramadhan tanggal 11 Maret 2024. Perbedaan seperti itu tidak masalah, selagi mempunyai argumentasi dasar keyakinan yang kuat. Namun yang harus dilakukan kita saat ini yakni dengan saling menghormati dengan apa yang telah diputuskan masing-masing," ucap Ceng Hilman sebagaimana dikutip Vortabel Chanel Youtube, Selasa (12/3/2024).
Terkait dengan perbedaan awal 1 Ramadhan, Ceng Hilman berharap agar masyarakat tidak terlalu membesar-besarkannya. Namun menurutnya, justru yang harus dilakukan adalah dengan memuliakan bulan Ramadhan sebaik-baiknya. Ia menyarankan agar umat Islam mampu mengisi Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
"Maka pertama kali yang pantas kita ucapkan saat Ramadhan tiba yaitu Marhaban Ya Ramadhan, selamat datang wahai bulan yang mulia, selamat datang wahai bulan yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan," tuturnya.
Manfaatkan Ramadhan
Dalam kesempatan yang sama, kiai yang juga sebagai ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis dan Syariah (STIEBS) Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut tersebut mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu atas datangnya bulan Ramadhan yang begitu cepat berganti tiap tahunnya.
Ia mengutip QS al-Asr ayat 1-3:
وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya: "Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran." (QS al-Asr [103]: 1-3).
Mengingat begitu pentingnya dalam memuliakan Ramadhan, tambah Ceng Hilman, sampai-sampai para ulama mengajarkan doa Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya'bana wa baligna Ramadhana.
Ceng Hilman menjelaskan, sebagai bagian tanda syukur atas datangnya waktu Ramadhan, kita dianjurkan untuk mengisinya dengan sebaik-baiknya.
"Selain diisi dengan puasa, shalat tarawih, bisa juga diisinya dengan sedekah, dengan persaudaraan, dengan menyambung silaturahmi diantara sesama. Mudah-mudah bulan Ramadhan yang agung ini tidak kita sia-siakan, tidak kita jadikan bulan yang hanya berlalu begitu saja. Mengapa ini penting dilakukan? Karena jika waktu Ramadhan tidak kita isi dengan sebaik-baiknya, maka kita akan menjadi orang yang rugi," tandas kiai yang juga sebagai instruktur kaderisasi NU wilayah Jawa Barat itu.
Untuk diketahui, Kalam Ramadhan adalah konten khusus yang tayang setiap hari di bulan Ramadhan, berisikan ceramah tentang nilai-nilai keislaman yang disampaikan oleh KH Hilman Umar Bashori.
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua