• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 15 Mei 2024

Daerah

Hasyim Asy'ari, Hafidz yang Idolakan Mbah Hasyim

Hasyim Asy'ari,  Hafidz yang Idolakan Mbah Hasyim
Hasyim Asy'ari, hafidz yang idolakan Mbah Hasyim. (Foto: Dok. Pribadi)
Hasyim Asy'ari, hafidz yang idolakan Mbah Hasyim. (Foto: Dok. Pribadi)

Cianjur, NU Online Jabar    
Namanya Hasyim Asy'ari. Pembawaannya ceria dan penuh semangat saat berbicara. Fasih berbahasa Inggris dan siapa sangka, ia juga seorang penghafal Al-Quran.
Pemuda berusia 33 tahun asal Cianjur itu tahun 2019 mendapatkan sebuah rumah sebagai apresiasi dari pemerintah Provinsi Jawa Barat atas prestasinya. Ia mengikuti bidang tahfidz dan Tafsir berbahasa Inggris dalam sejumlah MTQ.
“Alhamdulillah, senang bisa mendapatkan rumah,” ujarnya saat ditemui NU Online Jabar, Senin (07/12).

Hasyim kini aktif di PC JQHNU Cianjur. Ia mengaku sudah belajar Al-Quran sejak kecil. Belajar kepada ayahnya, KH Opan Sopyan, kiai dari Warung Kondang Cianjur. Memasuki remaja, ia belajar di beberapa pesantren, termasuk Al-Ittihad  Cianjur. Untuk menghafal Quran, menurutnya, praktiknya mengulang terus hafalan setiap hari. Suami dari Laila Nurhayati yang juga hafidzah itu mengaku ingin terus berkhidmat di lingkungan NU karena mengidolakan pendiri NU Mbah Hasyim Asy'ari.

Menurutnya, Mbah Hasyim mempunyai semangat nasionalisme yang kuat. 

“Beliau memberikan dukungan penuh kepada para pejuang tanah air dengan mengobarkan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945. Perintah jihad itulah yang sekarang diperingati sebagai hari santri nasional.”

Bagi Hasyim, tindakan tersebut merupakan sikap Hadratus Syaikh yang sangat konsisten terhadap agamanya. 

“Beliau tidak segan menentang tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Meskipun demikian, beliau tidak pernah mempertentangkan agama dengan negara.” 

Kepedulian Mbah Hasyim itu menurutnya, dapat menjadi teladan yang berharga bagi nahdliyin. 

“Semangat kepahlawanan yang beliau hibahkan seharusnya dapat diimplementasikan dalam membela keutuhan bangsa dan negara. Tidak selayaknya agama dipertentangkan dengan negara yang telah memberikan kebebasan beribadah bagi seluruh rakyatnya.” 

Menurut Hasyim, pesan pendiri NU yang harus selalu diingat adalah agar senantiasa mencintai tanah air, hubul wathan minal iman. 

“Tak heran jika semua kelompok Islam di Indonesia, baik dari kalangan konservatif maupun modernis, menaruh hormat kepada beliau,” pungkasnya.

Pewarta: Wandi Ruswanur
Editor: Iip Yahya

 


Editor:

Daerah Terbaru