• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Taushiyah

KOLOM KH ZAKKY MUBARAK

Mengisi Kehidupan dengan Amal yang Terpuji

Mengisi Kehidupan dengan Amal yang Terpuji
Mengisi Kehidupan dengan Amal yang Terpuji (Ilustrasi: freepik.com)
Mengisi Kehidupan dengan Amal yang Terpuji (Ilustrasi: freepik.com)

Usia yang kita miliki sangat terbatas, oleh karena itu hendaklah diisi dengan berbagai kegiatan dan amal yang shaleh yang akan mengantarkan kita pada kebahagiaan lahir dan batin, duniawi dan ukhrawi. Umur yang kita miliki hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin, diisi dengan kegiatan kegiatan yang sangat bermanfaat. Sesungguhnya manusia yang terbaik adalah yang paling banyak manfaatnya bagi sesama. 


Aktivitas harian yang terpuji itu antara lain: (1) bersikap produktif dalam melakukan berbagai kegiatan, karena sesungguhnya diciptakannya kehidupan dan kematian untuk menguji umat manusia, siapa di antara mereka yang terbaik aktivitasnya. Allah berfirman:


ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ 


"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antaramu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun," (QS. Al-Mulk, 67:02).


Berusaha menjadi seseorang yang bersikap produktif, antara lain dengan kemampuan memilih jenis-jenis amal dengan bobotnya yang berbeda. Dahulukan aktivitas yang sangat baik, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas kebaikan yang berikutnya. 


Aktivitas berikutnya (2) melaksanakan segala kebajikan dengan bersikap istiqamah atau kontinyu tidak bersikap angin-anginan, kadang-kadang rajin luar biasa, kadang-kadang bersikap malas dan meninggalkan amal yang shaleh. Sesungguhnya sebaik-baiknya amal, adalah yang bersifat rutinitas meskipun jumlahnya tidak begitu banyak. 


Orang-orang yang bersikap istiqamah dengan membaca dan menghayati kitab suci, mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian rizkinya, baik secara kasat mata maupun tersembunyi, mereka itu orang-orang yang melakukan suatu perniagaan yang tidak pernah merugi. 


Aktivitas terpuji berikutnya (3), selalu mengarahkan diri kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dan menerima dengan tulus segala ketetapan-Nya bagi diri kita. Dengan bersyukur dan menerima kenyataan dengan tulus dari apa yang kita alami, maka hidup kita akan senantiasa berada dalam kebahagiaan lahir dan batin. 


Sayyidah Aisyah RA menginformasikan bahwa suatu saat Rasulullah Saw melaksanakan shalat di malam hari. Beliau berdiri sangat lama dan menitikkan air mata deras sekali sehigga sorbannya menjadi basah. Kemudian beliau rukuk dan sujud, di dalam seujudnya beliau juga menangis menitikkan air mata, sehingga tempat sujudnya menjadi basah.


Memperhatikan aktivitas shalat Nabi s.a.w., yang demikian sungguh-sungguh dan sangat mengharukan, sayyidah Aisyah bertanya: Wahai Rasulullah, mengapa engkau melaksanakan shalat dengan sangat bersungguh-sungguh dan menitikkan air mata, padahal dosamu telah diampuni, baik pada masa lalu maupun pada masa yang akan datang? Nabi SAW menjawab: 


أفلا أُحِبُّ أنْ أكُونَ عَبْدًا شَكُورًا


"Tidakkah aku ingin menjadi seorang hamba yang senantiasa bersyukur?".


Aktivitas berikutnya (4) membudayakan diri untuk gemar mencari ilmu. Orang-orang yang berilmu dan beriman akan memperoleh kedudukan yang sangat tinggi dalam segala kehidupannya. Demikian tingginya kedudukan mereka, sehingga banyak mendapatkan pujian, baik dalam al-Qur’an maupun al-Sunnah. 


وَتِلۡكَ ٱلۡأَمۡثَٰلُ نَضۡرِبُهَا لِلنَّاسِۖ وَمَا يَعۡقِلُهَآ إِلَّا ٱلۡعَٰلِمُونَ 


"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu," (QS. Al-Ankabut, 29:43).


Sungguh sangat berbeda antara orang-orang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu, bagaikan perbedaan siang dan malam, atau cahaya dan kegelapan atau bagaikan orang yang bisa melihat dan orang yang tuna netra. Manusia yang paling bertakwa kepada Allah dan paling takut kepada murka-Nya adalah para ulama dan ilmuwan. Hal ini terjadi karena mereka sangat memahami dan menghayati keagungan Allah dalam alam semesta ini, baik dalam mikro kosmos maupun makro kosmos.


Aktivitas terpuji berikutnya (5) memiliki akhlak yang mulia, karena sesungguhnya Rasulullah Muhammad SAW dibangkitkan untuk melengkapi kesempurnaan akhlak. Sebagian dari wujud akhlak yang mulia itu adalah memiliki rasa malu yang tinggi, rendah hati, mencintai orang-orang fakir dan miskin, bergaul sehari-hari dengan mereka, bertakziah, dan menyolatkan dan mengantarkan janazah sampai kubur, menyantuni anak-anak yatim, dan sebagainya.


Amal terpuji berikutnya (6) mencari nafkah yang halal yang dimanfaatkan untuk dirinya, keluarganya, dan masyarakat umum. Aktivitas selajutnya adalah (7) melestarikan shalat berjamaah dan aktivitas lainnya yang baik dan terpuji.


KH Zakky Mubarak, salah seorang Mustasyar PBNU


Taushiyah Terbaru