• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Profil

Laeli Farkhah, Perempuan Hebat di Balik Bangkitnya Fatayat NU Patrol

Laeli Farkhah, Perempuan Hebat di Balik Bangkitnya Fatayat NU Patrol
Laely Farhah (Dok. pribadi)
Laely Farhah (Dok. pribadi)

Fenomena pasang surut nampaknya bukan hanya terjadi di laut, melainkan juga terjadi di sebuah organisasi yang bernama PAC Fatayat NU Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu. Organassai badan otonom milik Nahdlatul Ulama ini pernah mengalami kemajuan beberapa puluh tahun yang lalu namun 10 tahun belakangan justru mangalami penurunan hingga terjadi kemandegan dan hilangnya para kader yang melanjutkan estafet kepengurusan. 

Jika pasang surut di laut terjadi akibat hukum alam, berbeda dengan pasang surut yang terjadi di Fatayat NU Patrol. banyak faktor yang menyebabkan surutnya kepengurusan, diantaranya adalah faktor manusia yang menjadi motor penggerak roda organisasi yang mewadahi ibu-ibu muda Nahdlatul Ulama tersebut. 

Adalah seorang santriwati alumni Pesantren Sunan Pandanaran dan Pesantren Krapyak Yogyakarta bernama Laeli Farkhah warga Desa Patrol baru Kecamatan Patrol, Indramayu, yang mulai membangkitkan kembali Fatayat NU di kecamatan yang berada di Indramayu Barat tersebut.

Perempuan Sarjana Teologi jebolan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini merasa prihatin melihat vakumnya organisasi wanita yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Padahal keberadaan organisasi tersebut sangat penting untuk membentengi ibu-ibu muda dari berbagai faham dan gerakan menyimpang yang mulai marak serta menembus hingga ke kampung-kampung.

“Pada Tahun 2012 saya lebih mengambil sikap menjadi aktifis medsos dengan ikut komunitas NU di seluruh dunia, namun kegundahan saya belum mereda karena kondisi di kecamatan saya sendiri Fatayat NU tidak ada,” ujar Laeli.

“Akhirnya saya sebagai kader NU yang dibesarkan dari gemblengan pendidikan pesantren merasa terpanggil untuk mulai bergerak secara pribadi dan berupaya untuk membangkitkan kembali Fatayat di Kecamatan Patrol ini,” Lanjutnya.

Sekitar tahun 2015 yang lalu, Laeli Farkhah mulai melacak tokoh-tokoh perempuan yang dianggap bisa menjadi penggerak organisasi. Dirinya  bertemu dengan Ibu Hj. Afifatul Jannah di medsos  dan mulai intensif melakukan komunikasi untuk bergerak bersama.

“Walaupun sebenarnya kami bertetangga tapi komunikasi selama ini lebih lewat lewat medsos. Setelah dilakukan pendalaman ternyata  kami punya ideologi yang sama maka saya mengajak Ibu Hj. Afifah bersama perempuan kampung yang punya ideologi yang sama untuk menghidupkan kembali Fatayat di Patrol,” cerita Laeli.

Gerakan ini, Laeli menjelaskan, didasari oleh kegundahan dengan bermunculannya kaum takfiri yang sudah cukup memprihatinkan, juga kajian eksklusif yang bidikannya adalah ibu muda yang haus dengan ilmu agama.

“Bagi saya itu sangat membahayakan tidak hanya warga NU tetapi juga NKRI,” ungkap nya.
Laeli lalu melanjutkan kisahnya di mana sekitar 2019 ada pertemuan yang di Masjid Nurul Mukminin yang dihadiri ibu-ibu juga Ketua Fatayat sebelumnya, Ibu Wiwi dan Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Indramayu, Ibu Atin. Di situlah Fatayat sekarang dibentuk dan disepakati ketuanya Ibu Eliza.

Dalam struktur kepengurusan PAC Fatayat NU Patrol, Laeli diberikan amanah untuk menjadi Ketua Bidang Pengkaderan dan Pendidikan, dengan amanah tersebut dirinya mulai melakukan berbagai langkah dengan target seluruh desa di Kecamatan Patrol terbentuk kepengurusan Ranting Fatayat NU. PAC Fatayat akan dilantik Bulan Juni, tapi terkandala pandemi covid-19. Setelah konferensi semua ranting selesai, akhirnya di tanggal 29 Agustus 2020 Pelantikan PAC Fatayat Kecamatan Patrol dan Muslimat.

“Pada Tanggal 4 September 2020 Sahabat PAC Fatayat Patrol melakukan konsolidasi di rumah saya untuk membahas program ke depan”, ujarnya.

“Sebagai penyemangat ranting kami mengambil keputusan di luar AD ART untuk melantik Ranting.”, lanjutnya. 

Laeli mengakui bahwa pelantikan ranting itu tidak ada AD ART nya, tapi setelah konsultasi dengan PC, ibu Atin, untuk melantik semua pengurus ranting, dan ketika semua ranting sekecamatan siap, maka dilakukanlah pelantikan Ranting secara serentak.

“Sebelum seluruh ranting di Kecamatan Patrol dilantik, ada PR yang belum selesai padahal waktu sudah mepet., yaitu belum terbentuknya kepengurusan Patrol Baru”, kata Laeli.
Sebagai warga Patrol Baru dia kemudian mengajak ketua ranting yang ditunjuk tapi tidak punya pasukan (belum punya anggota). 

“Saya mengajak ibu ketua ranting untuk datang ke rumah-rumah, sedikitnya 25 orang yang akan datang, ternyata yang datang 50 lebih ibu-ibu muda yang datang yang kemudian semua saya masukkan ke Fatayat,” imbuhnya.
 

Lely, demikian ini biasa dipanggil, mulai melakukan gerakan  dari pintu ke pintu dengan memberi ulem-ulem (undangan)  dengan tema silatutahmi dan makan-makan di rumahnya dengan harapan bisa mengenalkan Fatayat. Pelantikan Ranting sekecamatan Patrol sukses digelar tanggal 14 Oktober 2020 di masjid Patrol lor dengan protokol covid.

Pada saat pelantikan Ranting tersebut, Ketua PC Fatayat Indramayu, Suriyatin menyatakan  bahwa Pelantikan Ranting itu baru pertama kali dilakukan di kabupaten Indramayu dan terlaksana di kecamatan Patrol ini. 

“Sebenarnya pelantikan ranting itu tidak ada,  tapi kami mengadakan dengan tujuan menghidupkan militan NU dijalankan ibu-ibu,” tegasnya.

Kini Fatayat NU di Kecamatan Patrol telah terbentuk kembali, lengkap dari mulai pengurus kecamatan hingga desa, beberapa keberhasilan yang telah ditorehkan Fatayat juga sangat membanggakan diantaranya mampu mendirikan grup paduan suara yang penampilannya memukai para kiai dan peserta di MKNU Raya pada 17-18 Oktober yang lalu. Fatayat  juga ikut berpartisipasi dalam program pemerintah yakni pelayana KB kerjasama dengan BKKBN dan Puskesmas Patrol, mengadakan bakti sosial menyantuni anak yatim dan jompo, membantu keluarga terkena covid serta program belajar Marhabanan.

Beberapa program besar yang akan dijalankan oleh Fatayat NU Patrol, lanjutnya, diantaranya adalah ideologi, pendidikan, kesehatan, organisasi.

“InsyaAllah dengan kekompakan dan semangat yang tinggi seluruh program tersebu akan mampu kami laksanakan, sehingga Fatayat NU di Patrol tidak kalah dengan PAC lain di Kabupaten Indramayu”, tegasnya.

“Meskipun tujuan utama kami bukan ke situ melainkan demi menjaga ummat dari serangan kelompok dan gerakan yang membahayakan akidah serta keutuhan NKRI,” kata Laeli.
Di akhir penjelasannya, Laeli belum merasa puas meskipun kini Fatayat telah bangkit kembali. Dirinya ingin melihat kemajuan yang lebih besar yang akan ditunjukkan oleh Fatayat NU Patrol. 

“Kita tidak boleh berpuas diri, apalagi segudang PR masih harus kita kerjakan,” tegas Lely.
Dia mengajak agar semua kader terus belajar dan belajar serta berupaya dengan sekuat tenaga untuk menjaga amanah, karena amanah organisasi pada prinsipnya adalah khidmah kepada NU. 

Di akhir dia mengingatkan ucapan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari bahwa siapa yang mengurusi NU maka akan dianggap sebagai santrinya dan didoakan berkah hidupnya serta matinya husnul khatimah.

Penulis: Iing Rohimin

Editor: Muhyiddin

 


Editor:

Profil Terbaru