• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Opini

SEABAD NU

Selamat Datang di Abad Kedua Nahdlatul Ulama

Selamat Datang di Abad Kedua Nahdlatul Ulama
Ketua Umum PBNU saat menyampaikan sambutan dalam puncak Peringatan Seabad NU di Sidoarjo (7/02/'23). (Foto: NUO)
Ketua Umum PBNU saat menyampaikan sambutan dalam puncak Peringatan Seabad NU di Sidoarjo (7/02/'23). (Foto: NUO)

Oleh Hasanuddin Ali

Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, dalam pidato di puncak resepsi 1 abad NU berulang kali mengatakan "Selamat Datang di Abad Kedua NU", semua stakeholder NU disebut satu persatu oleh Ketum PBNU, bahkan kepada alam semesta pun beliau menyampaikan selamat datang di abad kedua NU. 

 

Setelah pidato tersebut terus terang berkecamuk dalam pikiran saya kenapa Gus Yahya memberi penekanan pada kalimat tersebut. Dengan hati-hati saya mencoba menganalisa dan mengelaborasinya menjadi 3 alasan utama.

 

Pertama, Ketum PBNU ingin menekankan bahwa perayaan 1 abad jangan dilihat hanya sekedar peringatan harlah biasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Peringatan 1 abad adalah sebuah pijakan, tonggak sejarah yang harus ditancapkan, sebuah awal yang akan menentukan apakah NU mampu melanjutkan kebesarannya di abad kedua.

 

Sebagai Ketua Umum PBNU yang ketiban sampur menjadi pemimpin pertama di abad kedua NU, Gus Yahya memiliki beban dan tanggungjawab besar meletakkan dasar-dasar perjuangan yang harus diemban NU di abad keduanya. Sepertinya Gus Yahya secara sadar ingin mengatakan sudah siapkah kalian, wahai warga nahdliyin, dalam memasuki abad kedua.

 

Kedua, Ketua Umum PBNU ingin kita semua lebih  melihat masa depan dari pada terjebak pada romantisme masa lalu. Sejarah NU di abad pertamanya penuh dengan catatan gemilang, itu patut disyukuri dan dibanggakan, tapi jangan justru menjadi beban sejarah yang menghantui kita. 
Gus Yahya sangat sadar lanskap abad kedua sangat berbeda dengan abad pertama, perlu kerja keras dan strategi baru agar NU mampu berkiprah di abad keduanya. Sepertinya Gus Yahya ingin mengajak warga nahdliyin untuk menuliskan dan mencetak sendiri sejarah baru NU di abad kedua.

 

Ketiga, Ketua Umum PBNU secara spesifik mengatakan "Alam semesta, selamat datang di abad kedua NU", O Universe welcome to the second century of Nahdlatul Ulama. 


Kita tahu PBNU dibawah Gus Yahya tidak hanya bicara konteks lokal Indonesia, tapi juga berperan aktif dalam pergaulan global. Peradaban yang dimaksud oleh Gus Yahya bukan hanya sekedar peradaban Indonesia, tapi  peradaban dunia. NU diabad kedua harus berperan aktif dalam memberikan alternatif solusi bagi mewujudkan dunia yang lebih damai dan beradab. 

 

Peran aktif NU dipercaturan global membutuhkan kesiapan nahdiyin untuk lebih percaya diri dan memiliki wawasan lebih terbuka. Sepertinya Gus Yahya ingin menyampaikan kepada nahdliyin agar jangan kuper, jangan menutup diri, luaskan pergaulan, bekali diri dengan pengetahuan dan kemampuan untuk bergaul dengan masyarakat global.

 

"Wahai abad kedua rengkuhlah kami dalam berkah, harapan, prasangka baik akan ridho Allah, akan pertolongan Allah yang Maha Rahman dan Maha Esa," ujar Gus Yahya.

 

Wallahua'lam.

 

Penulis adalah Founder dan CEA Alvara Research Center.


Editor:

Opini Terbaru