• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Opini

KOLOM KANG IQBAL

Presidential Debate; Apa dan Mengapa

Presidential Debate; Apa dan Mengapa
Presidential Debate; Apa dan Mengapa
Presidential Debate; Apa dan Mengapa

Sebagai bagian penting dari tahapan Pemilihan Umum 2024, telah berlangsung debat kedua yang melibatkan tiga calon wakil presiden pada 22 Desember 2023. Sebelumnya, debat pertama dilaksanakan oada 12 Desember 2023 dengan pesertanya tiga calon presiden. Selanjutnya, akan diselenggarakan tiga debat lainnya pada 7 Januari 2024 untuk calon presiden, pada 21 Januari 2024 untuk calon wakil presiden dan pada 4 Februari 2023 untuk calon presiden.


Di negara-negara yang menganut demokasi, presidential debate merupakan bagian penting yang tak boleh dilewatkan dari proses pemilihan presiden-wakil presiden atau pemimpin pemerintahan. Apa itu presidential debate? Apa syarat sebuah presidential debate yang baik? Mengapa ini penting? Hal-hal ini penting dipahami untuk mengukur sejauhmana sebuah presidential debate, termasuk yang sedang berlangsung di negara kita sekarang, berkualitas atau tidak dan mencapai tujuan yang diharapkan.


Presidential debate adalah jenis perdebatan tertentu yang terjadi selama kampanye politik untuk jabatan presiden dan wakil presiden suatu negara. Dalam perdebatan ini, kandidat yang bersaing untuk jabatan presiden dan wakil presiden terlibat dalam diskusi terstruktur, biasanya di depan audiens langsung dan disiarkan ke publik. Tujuan utama presidential debate adalah untuk memberikan kesempatan kepada rakyat sebagai pemilih untuk menilai pandangan dan ide kandidat tentang isu-isu kunci, kualitas kepemimpinan mereka, dan kemampuan mereka untuk mengartikulasikan visi mereka kepada rakyat.


Karakteristik


Untuk melihat kualitas sebuah presidential debate, perlu diperhatikan beberapa karakteristik berikut. 


Pertama, format; presidential debate dapat mengambil berbagai format, tetapi pada umumnya melibatkan kandidat yang menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh moderator atau panel moderator. Pertanyaan dapat mencakup berbagai topik seperti kebijakan dalam dan luar negeri, ekonomi, perawatan kesehatan, dan isu-isu sosial.


Kedua, peserta; tergantung pada sistem pemilihan dan jumlah kandidat, presidential debate dapat melibatkan dua atau lebih kandidat dari partai partai atau kandidat independen.


Ketiga, aturan; ada aturan termasuk batas waktu untuk penyampaian argument, tanggapan dan penolakan untuk memastikan pertukaran ide yang adil dan teratur. Aturan ini ditetapkan oleh organisasi atau komisi yang mengawasi perdebatan.


Keempat, audiens dan broadcasting; presidential debate disiarkan di televisi, radio, dan platform online untuk memungkinkan audiens yang luas dapat menonton dan menilai kandidat. Audiens langsung juga dapat hadir selama debat.


Kelima, pengaruh terhadap opini publik; presidential debate dirancancang sebagai sarana penting dalam kampanye politik untuk menawarkan pemilih kesempatan untuk melihat bagaimana visi kandidat pemimpin mereka tentang isu-isu krusial bangsa dan negara, menanggapi tantangan, dan terlibat bertukar gagasan dengan lawan mereka. Prestasi kandidat dalam perdebatan ini dapat mempengaruhi opini publik dan, akibatnya, hasil pemilihan.


Keenam, penglibatan audiens:  presidential debate yang baik mengizinkan adanya pertanyaan dan tanggapan dari audiens, baik secara pribadi atau kelompok melalui platform yang mudah diakses oleh public seperti media sosial resmi. Ini penting untuk meningkatan perasaan keterlibatan langsung antara kandidat dan pemilih.


Ketujuh, mekanisme verifikasi fakta: presidential debate memperkenalkan adanya mekanisme verifikasi atau pengecekan fakta real-time (fact checking) selama debat untuk menguji informasi dari kandidat dan memperbaiki informasi yang salah atau pernyataan palsu yang dibuat oleh kandidat. Ini meningkatkan akurasi dan akuntabilitas. 


Kedelapan, terakhir, analisis pasca-deebat: di akhir presidential debate, rakyat pemilih disediakan analisis pasca-debat dan pemeriksaan fakta atas informasi yang disampaikan oleh kandidat melalui sumber yang dapat diandalkan. Dengan ini, rakyat pemilih terbantu untuk lebih memahami keakuratan pernyataan dan kekokohan argument para kandidat.


Pentingnya Presidential Debate


Presidential debate sangat menonjol di negara-negara demokrasi mapan seperti Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, Commission on Presidential Debates (CPD) adalah organisasi nirlaba yang mensponsori dan memproduksi debat antar kandidat dari partai besar. Debat ini merupakan bagian penting dari proses pemilihan umum dan memainkan peran penting dalam menginformasikan pemilih tentang kandidat dan posisi kebijakan mereka. Namun, ini tidak berarti bahwa presidential debate tidak penting bagi pemilihan umum di negara-negara demokrasi yang belum stabil seperti Indonesia. 


Pentingnya presidential debate dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk konteks politik, kandidat yang terlibat, dan isu-isu yang dipertaruhkan. Namun, secara umum, presidential debate dianggap sangat penting karena alasan-alasan berikut. 


Pertama, pengambilan keputusan pemilih; presidential debate memberikan kepada rakyat sebagai pemilih kesempatan unik untuk melihat kandidat terlibat dalam diskusi dan mempertahankan posisi mereka pada isu-isu utama yang menentukan masa depana bangsa dan negara. Debat dapat mempengaruhi persepsi pemilih tentang kandidat dan berkontribusi pada proses pengambilan keputusan mereka.


Kedua, pengetahuan publik dan keterlibatan; presidential debate disiarkan oleh media yang luas sehingga mencapai audiens yang luas dan meningkatkan kesadaran publik tentang kandidat dan platform mereka. Debat ini adalah sarana untuk mempromosikan keterlibatan warga dan minat mereka dalam proses pemilihan umum sebagai bagian dari partisipasi politik mereka.


Ketiga, diskusi kebijakan; presidential debate berfungsi sebagai platform bagi kandidat untuk mendiskusikan dan membahas proposal kebijakan mereka. Ini membantu rakyat sebagai pemilih memahami pandangan, argument dan posisi para kandidat pada isu-isu penting dan menciptakan  pemilih yang berpengetahuan. 


Keempat, penilaian karakter; di luar kebijakan, presidential debate menawarkan wawasan tentang karakter, temperamen, dan kualitas kepemimpinan kandidat. Dengan ini, rakyat pemilih mengetahui bagaimana kandidat menangani diri mereka sendiri dalam pengaturan perdebatan dan menilai   kesesuaian mereka untuk jabatan presiden, wakil presiden atau pemimpin pemerintahan mereka dalam beberapa tahun ke depan.


Kelima, efek terhadapa pemilu; kinerja presidential debate yang kuat atau lemah dapat secara langsung mempengaruhi posisi seorang kandidat dalam pemilihan umum. Sebuah argumen yang disampaikan dengan baik atau momen yang mengesankan dapat menggeser pemilih yang tidak memutuskan dan, sebaliknya, kinerja presidential debate yang buruk dapat menyebabkan penurunan dukungan terhadap kandidat yang tidak tampil dengan baik.


Keenam, transparansi dan akuntabilitas demokrasi; presidential debate berkontribusi kepada transparansi proses demokrasi dengan memungkinkan kandidat untuk mengungkapkan pandangan mereka di forum publik. Transparansi ini mendorong akuntabilitas karena kandidat bertanggung jawab atas pernyataan dan posisi kebijakan mereka.


Di banyak negara, presidential debate telah menjadi tradisi yang diharapkan dari proses pemilihan pemimpin negara ke depan. Karena itu, para pemilih dan media senantiasa menantikan event ini untuk menilai dan menentukan layak-tidaknya kandidat menjadi pemimpin mereka. 


Perlu dicatat bahwa memang presidential debate penting, tapi itu hanya satu aspek dari kampanye pemilu yang lebih luas. Faktor-faktot lain, seperti strategi kampanye keseluruhan kandidat, platform partai, dan kampanye umum, juga memainkan peran penting dalam menentukan hasil pemilihan.


Singkatnya, presidential debate sangat penting dalam membentuk opini publik, mempengaruhi keputusan pemilih, dan berkontribusi pada dinamika keseluruhan kampanye pemilu. Ia berfungsi sebagai momen penting bagi kandidat untuk terhubung dengan pemilih, menyajikan visi mereka, dan menunjukkan kemampuan mereka untuk memimpin bangsa. Apakah presidential debate dalam Pemilu 2024 yang sudah berlangsung dua kali memenuhi karakteristik dan tujuan di atas? Jika belum, mampukan tiga presidential debate yang tersisa memenuhin harapan ini? Kita lihat saja nanti.


Asep Muhamad Iqbal, Direktur CASSR (Centre for Asian Social Science Research), FISIP, UIN Bandung.


Opini Terbaru