Opini

Menguji Nyali Skuad Garuda: Perjalanan Tak Mudah Menuju Piala Dunia 2026

Ahad, 20 Juli 2025 | 23:45 WIB

Menguji Nyali Skuad Garuda: Perjalanan Tak Mudah Menuju Piala Dunia 2026

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama staf pelatih dan jajaran skuad Timnas Indonesia. (Foto: Instagram@JayIdzes).

Siapa pun bangsa di dunia yang negaranya mempunyai timnas sepak bola tentu memiliki keinginan untuk tampil di event besar sekelas Piala Dunia. Namun hal itu tidak mudah, mengingat untuk tampil di gelaran terbaik sepak bola lima tahunan itu perlu mendapatkan dukungan dari berbagai hal. Tim yang lolos ke Piala Dunia pun sudah dipastikan bahwa mereka  merupakan tim yang telah melewati berbagai rintangan dan tahapan untuk menuju Piala Dunia. 


Kualifikasi merupakan fase pertandingan pra Piala Dunia. Tim-tim yang terbaik dari fase inilah yang kemudian akan bisa tampil di Piala Dunia. Tidak sedikit dari setiap tim pada fase ini mencurahkan segala kemampuannya agar bisa berlaga di Piala Dunia. Siapa saja tim yang sukses di fase ini, itu artinya ia berhak mendapatkan tempat di Piala Dunia. Oleh karena itu, fase kualifikasi bisa dibilang sebagai perjalanan awal untuk tim yang akan berlaga di Piala Dunia.


Dalam sejarahnya, peserta Piala Dunia masih didominasi oleh negara-negara dari benua Eropa dan Amerika. Hal ini mungkin disebabkan karena dua benua inilah yang kemudian banyak melahirkan para pemain kelas dunia. Selain itu sejarah panjang sepak bola dunia dan peringkat terbaik FIFA juga lahir dari dua benua ini. Oleh karena itu, perwakilan negara dari benua ini selalu mendominasi jumlah peserta Piala Dunia, termasuk yang menjadi kampiunnya. Realita di lapangan juga menunjukkan, tidak ada negara yang mampu menjadi juara kecuali dari dunia benua ini. 


Selama ini, negara-negara dari benua Asia dan Afrika agak sulit menjadi negara yang paling tidak mampu berbicara jauh di Piala Dunia. Selain jumlah perwakilan yang sedikit, faktor kualitas tim dan permainan juga menjadi alasan utamanya. Namun, bagi tim-tim benua Asia dan Afrika, bisa berlaga dan menjadi peserta di Piala Dunia bisa dibilang sebagai prestasi tersendiri. Apalagi jika kemudian sebuah tim itu mampu menembus tahap lebih jauh dari Piala Dunia, misalnya berlanjut ke babak fase gugur (knock-out), jelas hal demikian menjadi catatan yang sangat manis bagi perjalanan timnas  sepak bolanya.


Penambahan peserta dari 32 menjadi 48 kontestan membuka celah bagi negara di Asia dan Afrika untuk bisa tampil di Piala 2026 lebih banyak dari biasanya.  Sebelumnya, jatah tim dari benua Asia dan Afrika tidak lebih dari lima negara. Di Piala Dunia 2026 jatahnya bertambah, untuk Asia delapan tim dan Afrika sembilan tim. Regulasi ini jelas sangat menguntungkan sehingga banyak negara di Asia dan Afrika yang antusias dan meningkatkan berbagai upaya demi mencapai putaran final Piala Dunia 2026, termasuk di dalamnya Indonesia. 


Jalan Panjang


Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang masyarakatnya memiliki perhatian serius terhadap keberadaan sepak bola. Bisa dibilang sebagai negara yang masyarakatnya menggemari dunia sepak bola. Sepak bola bagi bangsa Indonesia bukan hanya sebatas pemenuhan hak atas warganya yang menggemari olah raga. Lebih dari pada itu, sepak bola menjadi ajang untuk silaturahmi, sosialisasi, dan membumikan pesan-pesan keindonesiaan kepada khalayak masyarakat banyak. Oleh karena itu, setiap event sepak bola baik dalam tatanan lokal maupun global selalu disikapinya dengan penuh keseriusan. 


Selama olah raga sepak bola ada di Indonesia,  capaian timnasnya yang berhasil menembus babak keempat kualifikasi Piala Dunia zona Asia  bisa dibilang sebagai capaian yang prestisius. Bagaimana tidak prestisius, berbagai rintangan dalam setiap pertandingan dapat dilaluinya dengan baik. Capaian itu misalnya mampu mengalahkan tim-tim Asia dari mulai putaran pertama hingga ketiga. Hasil demikian, menjadi hal yang tidak mudah bagi Timnas Indonesia sehingga mampu menginjakkan kakinya di putaran keempat kualifikasi mengingat semua tim yang berlaga mempunyai hasrat yang sama untuk lolos ke Piala Dunia. 


Jalan panjang menuju Piala Dunia kini telah dilalui Timnas Indonesia. Meski masih berkutat di putaran keempat, paling tidak asa untuk berlaga di Piala Dunia masih ada dan terbuka lebar. Penataan regulasi liga lokal, pembinaan pemain, pencarian bibit regenarasi, hingga usaha naturalisasi mulai menemukan titik cerah untuk persepak bolaan nasional. Kini, optimisme masyarakat pun semakin menguat manakala Timnas Indonesia mampu berlaga hingga ke titik jauh persaingan. Hasil gemilang di putaran ketiga membuktikan bahwa Timnas telah siap bersaing dengan tim-tim besar Asia lainnya. 


Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia akan menjadi pertaruhan penting bagi Timnas Indonesia. Apakah Timnas akan menorehkan hasil terbaiknya ataukah justru sebaliknya? Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi Timnas, terutama bagi tim manajemen dan tim kepelatihan. 


Berlaga untuk menjadi yang terbaik dengan para pesaingnya di putaran keempat bersama tim-tim negara teluk tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Timnas Indonesia. Faktor cuaca, minimnya suporter mengingat akan bertanding di kandang lawan seyogianya sudah mulai dapat diantisipasi sedini mungkin. Para pemain beserta manajemen dan tim kepelatihan sudah semestinya melakukan persiapan-persiapan sehingga kendala yang akan mungkin terjadi pada saat pertandingan dapat diantisipasi. 


Usaha yang mesti dilakukan sebagai persiapan untuk menatap putaran keempat kualifikasi juga adalah dengan segera melakukan konsolidasi tim secara keseluruhan. Membangun chemistry di antara sesama pemain pun tampaknya harus segera dilakukan. Mencermati kelemahan dan kekuatan lawan serta memperbaiki kekurangan diri pada laga-laga sebelumnya juga menjadi penting untuk dilakukan. Selain itu, seluruh stakeholder persepakbolaan nasional harus juga memberikan motivasi berarti kepada Timnas sehingga apa-apa yang diinginkan dapat terealisasikan dengan baik.


Meski pada putaran keempat kualifikasi Piala Dunia nanti, Timnas akan bersaing dengan tim yang secara peringkat FIFA ada di atas, namun hal itu tak tidak boleh dijadikan sebuah hambatan. Timnas sudah selayaknya menganggap bahwa tim yang berhasil mampu menembus putaran keempat adalah tim yang secara perhitungan sama-sama masih mempunyai kesempatan lolos ke Piala Dunia. Oleh karena itu, tugas Timnas sekarang adalah dengan segera melakukan persiapan-persiapan secara maksimal untuk pertandingan nanti. Dengan menganggap penting setiap pertandingan di laga nanti, itu artinya Timnas telah memikirkan jalan menuju sebuah keberhasilan. Inilah kemudian yang mesti tetap dipegang teguh oleh Timnas Indonesia jika ingin sepak bolanya sedikit lebih mendunia.


Menguji Pengalaman 


Tugas berat dan jalan terjal kini sedang dialami Timnas Indonesia. Bersaing dengan dua tim yang secara pengalaman internasional dan peringkat FIFA jauh di atas membutuhkan kematangan dan kecermatan memahami semua itu. Namun bermodalkan pengalaman dan mampu melewati hal sulit pada beberapa putaran sebelumnya, maka optimis pada diri Timnas harus tetap ada. 


Perjalanan jauh Timnas untuk menuju Piala Dunia juga harus dimaknai sebagai bagian untuk menguji pengalaman dan mental bermain. Tak ada tim mana pun yang mampu melenggang ke putaran Piala Dunia dengan mudah. Semuanya dilakukan dengan penuh perjuangan dan kerja keras. Oleh sebab itu, siapapun tim yang nantinya lolos ke Piala Dunia, maka ia merupakan tim yang sudah siap secara mental dan permainan untuk berlaga di Piala Dunia yang tentu persaingannya akan lebih berat lagi. Semoga saja hal ini menimpa kepada Timnas Indonesia. Bravo Timnas Indonesia!


Rudi Sirojudin Abas, salah seorang peneliti kelahiran Garut yang menggemari permainan sepak bola