Musik dan Sepakbola Menyatukan
Oleh: KH Husein Muhammad
Pada suatu hari seorang teman Mesir menyampaikan kepada saya tentang persatuan negara-negara Arab. Ia bercerita peristiwa bersejarah yang dikenal dengan perjanjian Camp David. Sebuah perjanjian damai antara Mesir dan Israel di Camp David, Amerika Serikat.
Perjanjian ini diinisiasi sekaligus dimoderatori oleh Presiden AS Jimmy Carter. Mesir diwakili oleh Presiden Anwar Sadat, sedangkan Israel oleh Perdana Menteri Menachem Begin. Meski pada awal perundingan antara mereka tidak menemui titik temu, tetapi akhirnya mereka bersepakat untuk menyusun kerangka perdamaian di Timur Tengah dengan agenda berupa:
(1) Pendirian otonomi Palestina di Tepi Barat dan Gaza
(2) Perdamaian Mesir-Israel
(3) Perdamaian antara Israel dengan negara Arab lainnya.
Perjanjian itu akhirnya berhasil disepakati dan ditandatangani di Gedung Putih, Washington DC, 17 September 1978, mengakhiri permusuhan yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Nah, teman itu dalam canda yang memikat mengatakan bahwa orang-orang Arab di Timur Tengah sejak dahulu kala sampai sekarang sering tak akur. Mereka lebih suka bertengkar. Tetapi ada dua hal yang dapat menyatukan mereka. Yaitu Sepak bola dan Ummi Kultsum, seorang penyanyi legendaris yang populer disebut "Kaukab al Syarq" atau Bintang kejora dari Timur. Bila mereka sedang sengit bertikai, tak ada cara untuk mengakurkannya kecuali mengajak mereka bersama-sama nonton sepakbola atau nonton konser Ummi Kultsum.
Jadi hanya dua hal itu yang bisa menyatukan dan mendamaikan perseteruan, permusuhan atau konflik bangsa-bangsa: Olahraga Sepakbola dan Seni Musik. Hahaha. Ya Salam, ya Salam. Ajib ya akhi, kata saya. Lalu bagaimana dengan “Tari Zapin” diiringi rebana atau Ngopi?
Editor: Riki Baehaki
Sumber: FB Husein Muhammad