• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 24 Juni 2024

Kota Bandung

PBNU Ajak Masyarakat Lebih Teliti Memilih Guru Ngaji 

PBNU Ajak Masyarakat Lebih Teliti Memilih Guru Ngaji 
A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Endin Jalaluddin Soefihara. (Foto: TVNU)
A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Endin Jalaluddin Soefihara. (Foto: TVNU)

Bandung, NU Online Jabar
Menyikapi fenomena salah satu faham atau aliran keagamaan Islam yang akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan di jagat maya, A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Endin Jalaluddin Soefihara mengatakan, faham dan aliran keagamaan harus memiliki transmisi atau sanad keilmuan yang jelas sehingga sampai kepada Rasulullah SAW.


Hal itu disampaikannya di sela-sela kegiatan Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) yang dilangsungkan pada tanggal 15-19 Mei 2024 di Alauddin Hotel & Convention, Makasar, Sulawesi Selatan.


Kiai Endin menegaskan, NU merupakan organisasi Islam yang memiliki pemahaman keagamaan moderat dengan bersumber pada Al-Qur’an dan hadits serta ijtihad para ulama dengan sanad keilmuan yang bersambung sampai kepada Rasulullah Saw.


“Nahdlatul Ulama ini kan faham keagamaan yang mengakomodasi faham-faham keagamaan dari sumber aslinya, Al-Qur’an dan hadits diikuti sumber-sumber berikutnya yang dijalankan oleh para ulama. Sumber ini harus memiliki transmisi dan sanad keilmuan yang nyambung kepada teks aslinya atau yang disampaikan oleh Rasulullah Saw,” kata Kiai Endin kepada TVNU, dikutip NU Online Jabar, Selasa (21/5/2024).


Kiai Endin berpesan kepada seluruh masyarakat untuk lebih bijak dan melakukan check and rechack terhadap setiap faham dan aliran keagamaan atau guru ngaji yang hendak diikutinya. Apakah sanad keilmuan orang tersebut jelas tersambung sampai ke Rasulullah Saw atau tidak.


“Apapun faham keagamaan yang kita anut, mari kita cek apakah nilai-nilai keilmuannya itu memiliki transmisi keilmuan yang sambung menyambung, tidak terputus sampai kepada baginda Rasullullah Saw. Bila saja ada keterputusan, ketidaksambungan dan dia mengatakan ini adalah berdasarkan sunnah, tentu itu batal dengan sendirinya,” ujarya.


“Kepada masyarakat pada umumnya belajarlah agama itu dari gurunya, dan guru tersebut dapat dipastikan bahwa dia punya guru lagi, punya guru lagi, jangan mengambil ajaran agama berdasarkan  kesukaan masing-masing, keenakan, kenyamanan atau mengambil dari sumber keilmuan yang tidak jelas asal-usulnya,” tambahnya.


Kota Bandung Terbaru