NADIRSYAH HOSEN
Kolomnis
Sosok seperti apakah yang dalam dunia modern dianggap memiliki otoritas, kapasitas dan power serta pembela kemanusiaan?
Imaji kita selama 50 tahunan terakhir dipenuhi oleh sosok Superman yang berasal dari planet di luar bumi dan memiliki kekuatan super di atas kemanusiaan penduduk bumi. Tidak cukup dengan itu Hollywood membanjiri kita dengan berbagai kisah manusia yang memiliki kemampuan luar biasa dari mulai X-Men, Spiderman, Hulk, yang berasal dari bumi, maupun yang dari “langit” seperti Thor. Tradisi wayang pun punya jenis manusia unggul seperti Gatotkaca, yang melegenda di tengah masyarakat kita.
Akan tetapi Muhammad bin Abdillah yang diklaim sebagai Nabi terakhir oleh umat Islam bukanlah seorang yang punya kekuatan super power, bahkan bila dibandingkan dengan para Nabi sebelumnya yang memiliki berbagai keajaiban (baca: mu’jizat).
Inilah Nabi yang bukan anak raja, seperti Sulaiman bin Dawud. Inilah Nabi yang tidak memiliki tongkat ajaib seperti Musa. Inilah Nabi yang tidak bisa membangkitkan orang yang sudah mati seperti mu’jizat Isa. Juga bukan seperti Yusuf yang gantengnya mampu membuat para perempuan tak sadar mengiris jemari mereka sendiri.
Tidak! Yang diceritakan kepada kita adalah Muhammad seorang yang bersahaja, yang tidur beralaskan tikar kasar, mengganjal perutnya dengan batu karena menahan lapar. Muhammad yang pergi berperang dan pernah kalah. Nabi yatim piatu yang besar dalam asuhan kakek dan kemudian pamannya. Bahkan penduduk Mekkah pun keheranan bagaimana orang seperti ini diangkat sebagai Nabi, padahal dia jalan di pasar dan makan sebagaimana orang lainnya. Mungkin bagi mereka seharusnya rasul terakhir itu berupa malaikat atau sosok yg dari luar bumi.
Sosok Muhammad menggetarkan dunia bukan karena kemampuan supranatural dan superpowernya. Jelas sudah Muhammad bukan orang yang memenuhi kriteria angan dan imaji kita seperti tradisi dan kisah kanak-kanak, komik, novel filosofis maupun film yang laris di pasaran.
Lantas dimana letak keistimewaan seorang Muhammad? Akhlak, akhlak, akhlak.
Mari guncangkan dunia dengan akhlakul karimah kita. Shallu ‘alan Nabi.
KH Nadirsyah Hosen, Dosen di Melbourne Law School, the University of Melbourne Australia
Terpopuler
1
Resmi Dilantik, Lasqi Majalengka Siap Gairahkan Seni Qasidah dari Desa hingga Nasional
2
Hasil Drawing Piala AFF U-23 2025, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Malaysia
3
Sebanyak 73 Peserta Berkumpul di Gedung SMP Ma'arif NU Nurul Hikmah Ikuti Makesta II IPNU-IPPNU Cipaku
4
Khutbah Idul Adha Basa Sunda: Kurban Janten Wujud Kapatuhan sarta Tarekah Keur Ngadeketkeun Diri ka Alloh
5
Seluruh Jamaah Indonesia Telah Tiba di Tanah Suci, Masuki Masa Persiapan Jelang Puncak Haji
6
Gelaran Khatmil Qur'an Jadi Cara SMP Fauzaniyyah Garut Warnai Syukuran Kelulusan Santri dan Siswa
Terkini
Lihat Semua