Aisyah bint Abi Bakr, radhiyallah 'anha, istri Nabi SAW, mengatakan : “bila Nabi mendengar seseorang, tokoh atau pemimpin yang bertindak kasar atau melakukan kekeliruan dan beliau ingin menegurnya atau memperbaikinya, beliau tidak menyebutkan namanya. Beliau hanya bilang :
ما بال قوم يفعلون كذا وكذا
ما بال قوم يشترطون هذا وهذا
“Ada suatu kaum atau ada orang-orang yang bertindak begini atau begitu/Ada orang-orang yang mengharuskan ini dan itu).
Ini dilakukan oleh beliau untuk tidak mempermalukannya di depan publik. Tujuan utamanya adalah memperbaiki perbuatannya, bukan menyakiti atau menjelek-jelekkan seseorang di depan publik.
وفي الحديثِ: بيانُ حُسنِ أدَبِ النبيِّ الكريمِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم.
وفيهِ: إرْشادٌ وتَوجيهٌ إلى استخدامِ المعاريضِ إذا كانَ في التَّصريحِ ضررٌ لأحدٍ.
Hadits Aisyah di atas menjelaskan etika Nabi saw, sekaligus memberikan petunjuk dan saran kepada para sahabatnya yang melihat kesalahan orang lain, agar menggunakan bahasa santun jika dengan kata-kata vulgar terhadap seseorang menyakiti hatinya.
Betapa indahnya kata-kata beliau ini, dan betapa jauhnya dengan realitas kita hari ini.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Saat Kata Menjadi Senjata: Renungan Komunikasi atas Ucapan Gus Miftah
2
Susunan Kepanitiaan Kongres JATMAN 2024: Ali Masykur Musa Ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana
3
Sungai Cikaso Meluap Akibat Tingginya Intensitas Hujan, Ratusan Rumah Terendam hingga Sejumlah Kendaraan Terbawa Arus
4
STKQ Al-Hikam Depok Gelar Lomba MHQ dan Debat Internasional, Ini Cara Daftarnya
5
Tanah Bergerak di Kadupandak Cianjur: LPBINU Jabar Turun Tangan Bantu Korban
6
Keabsahan Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Ibadah Shalat
Terkini
Lihat Semua