• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Opini

Ingin Brand Madrasah Jadi Terkenal? Ini Tips yang Bisa Anda Lakukan

Ingin Brand Madrasah Jadi Terkenal? Ini Tips yang Bisa Anda Lakukan
pelatihan Peningkatan Literasi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah (Foto: Salim/NUJO)
pelatihan Peningkatan Literasi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah (Foto: Salim/NUJO)

Garut, NU Online Jabar 
Setiap orang, lembaga atau perusahaan yang mempunyai produk pastinya memiliki identitas atau brand. Dimana suatu brand bisa terkenal karena kita sering melihat brand tersebut di berbagai platform sehingga kita mengenalnya, bukan karena orang, lembaga atau perusahaan tersebut memberikan identitasnya.

Marcha Adiwara Prawita, Co-Founder & CEO @homexplorer.id mengatakan bahwa branding adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat orang lain lebih mengenal, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap satu brand dan bergantung kepada suatu brand, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi brand tersebut.

Dalam sebuah pelatihan Peningkatan Literasi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah oleh Dirjen Pendis Kemenag RI bekerja sama dengan Mata Air Foundation tentang Social Media Branding for Madrasah, Marcha memberikan tips-tips untuk meningkatkan brand madrasah yang menjadi tempat pengabdian bagi para guru.

Pertama, pahami target market. Dimana target market di sini terdiri dari usia yang akan dituju, jenis kelamin, wilayah target, agama, dan tingkat sosial ekonomi target yang kita pilih, apakah menengah ke atas, atau menengah ke bawah.

Kedua, menentukan sosial media yang akan digunakan. Ada empat media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat di Indonesia yaitu Youtube, Instagram, Facebook dan Twitter. Beda media sosial yang dipilih, maka konten yang akan dijadikan brand pun harus disesuaikan dengan medianya.

Ketiga, pahami informasi yang relevan dengan target. Salah satu contoh kategori konten yang banyak diminati oleh target kita jika mereka adalah ibu-ibu muda atau sering disebut mahmud (mamah muda), maka kategori yang baik yaitu tentang perkembangan anak, bagaimana menjadi orang tua yang baik, bagaimana membangun keluarga yang baik, serta tips-tips keharmonisan berumah tangga.

Keempat, wajah apa yang ingin kita tampilkan melalui sosial media. Apakah supportif, informatif, hangat, dan mudah dicerna. Penting untuk menentukan wajah apa yang ingin kita tampilkan agar relevan dengan ketertarikan target sasaran.

Kelima, buat perencanaan konten (editorial plan), sebisa mungkin madrasah harus mengisi media sosialnya secara rutin, baik setiap hari, atau seminggu sekali dan acara-acara ceremonial.

Terakhir yang keenam, yaitu monitoring dan evaluasi. Setiap media sosial bisa diakses efektivitasnya dalam konten creator, sehingga kita bisa menilai konten apa yang paling banyak dilihat oleh target, dan minat dari setiap target yang kita capai.

Selain tips di atas, ada pula cara meningkatkan engagement, terkhusus untuk media sosial Instagram, yaitu dengan menggunakan hashtag, rutin posting, gunakan story dan reels, gunakan geotag, konten menarik, mengikuti tren, interaksi dengan audience, serta berkolaborasi dengan akun lainnya.

Muhammad Salim, Kontriutor NU Online Jabar asal Garut


Opini Terbaru