LPBINU Jabar Siap Upayakan Madrasah Adiwiyata di Indramayu
Indramayu, NU Online Jabar
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat bersilaturahim ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Indramayu, khususnya kepada pengurus PC LPBINU.
Ketua LPBINU Jabar Abdul Hadi menjelaskan, silaturahim itu membahas pendidikan saat ini, yaitu pada bidang lingkungan yang belum nyaman untuk belajar. Terkait hal itu, ia memaparkan tentang Madrasah Adiwiyata.
Gagasan itu, kata dia, muncul mengingat ada 118 sekolah atau madrasah NU di Indramayu. Jumlah yang cukup besar dan inilah yang menggerakkannya untuk silaturahim ke PCNU dan LPBINU Indramayu.
"Ketentuan tentang Sekolah Adiwiyata tertera dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan Program Adiwiyata. Madrasah Adiwiyata diberikan pada sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Program Adiwiyata sendiri merupakan sebuah program dengan tujuan untuk mewujudkan sekolah yang asri dan hijau. Program ini dilaksanakan dengan berdasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan," tutur Abdul Hadi dalam sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama, Katib Syuriyah PCNU Indramayu KH Maksudi Marfu berpesan agar LPBINU bukan hanya berorientasi pada penanggulangan bencana, tetapi juga pada upaya preventif.
"Kami sangat setuju dengan Madrasah Adiwiyata, yang berarti LPBINU tidak hanya menangani penanggulangan akibat bencana, tetapi juga berupaya untuk mengurangi penyebab terjadinya bencana," menurut KH Maksudi Marfu dalam sambutannya.
Selanjutnya, Ketua PCNU Indramayu KH Juhadi Muhammad memberikan amanat bahwa pengurus LPBINU membutuhkan peningkatan diberbagai bidang juga dalam hal publikasi, aktif di berbagai kegiatan kemanusiaan dan perlu untuk dipublikasikan, termasuk tentang Madrasah Adiwiyata.
"Di zaman media dan teknologi informasi sekarang, LPBINU harus menguasai teknologi informasi, agar tidak ketinggalan berita dan agar hadir nya LPBI diketahui dan dirasakan oleh masyarakat terlebih ada program prioritas yang sangat baik yaitu Madrasah Adi Wiyata,” tuturnya.
Sementara Sekretaris PCNU Indramayu Ahmad Mujani Noor menuturkan bahwa banyak potensi di Indramayu yang bisa digali untuk mendukung program LPBINU dalam upaya untuk mewujudkan Adiwiyata pada madrasah NU.
PW LPBI Provinsi Jawa Barat juga meminta ke PC LPBINU kabupaten Indramayu untuk terus peduli terhadap warga yang terkena musibah banjir dan bencana lainnya. Selain itu LPBINU Indramayu juga harus memetakan dan merencanakan program LPBI tentang bencana dan perubahan iklim. Program tersebut di antaranya adalah
1. Kordinasi penanganan bencana
2. Membangun penanggulangan sampah di pesantren dan sekolah NU di Indramayu, agar sampah bisa menjadi bernilai ekonomi
3. Memberi bantuan untuk penanggulangan bencana di Indramayu,
4. LPBI Indramayu akan berkoordinasi dengan pesantren dan sekolah NU untuk merealisasikan program yang dikomunikasikan dengan PW LPBI Jabar.
5. LPBI Indramayu akan bekerjasama dengan BPBD Indramayu dan perguruan tinggi serta para pengusaha atau aghniya agar bisa memberikan solusi untuk penanggulangan bencana.
6. LPBI Indramayu akan menghadirkan tenaga pengajar untuk anak-anak yang mentalnya drop akibat bencana
7. LPBI Indramayu akan mengadakan sekolah pelatihan pasca bencana
8. Mencetak relawan di setiap kecamatan untuk memetakan sampah organik dan non organik.
Acara ditutup dengan dialog tentang madrasah Adiwiyata yang dipandu Direktur Berlin Fahed Syauqi.
Pewarta: Yahya Ansori
Editor: Abdul Manap
