Innalillahi, Kepala MTs Syariful Anwar Sukaluyu Tutup Usia
Cianjur, NU Online Jabar
Kabar duka datang dari keluarga besar Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Syariful Anwar Sukaluyu Cianjur, H Umed Supriyadi, yang merupakan Kepala Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Syariful Anwar, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, tutup usia, setelah mendapat perawatan di RS Cibabat Cimahi pada Selasa (16/08) bertepatan dengan 18 Muharram 1444 H.
Almarhum yang pernah menjadi pengurus lembaga pendidikan Ma'arif NU dan dosen STISNU Cianjur ini merupakan suami dari Ibu Hj. Sri Najibah Ratnaningsih., ayah dari Lulu Humaeroh, Fahmi dan Airin, yang juga menantu dari (alm) KH Atik Jarkasih Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur masa khidmat 1997-2002.
Kabar meninggalnya H. Umed Supriadi tersebut dibenarkan oleh H. Utep Nurdin, salah satu adiknya.
"Innaliillahi wainna ilaihi rojiun, H. Umed Supriyadi telah meninggal dunia, mohon do'a semoga almarhum husnul khotimah, terima kasih untuk semuanya, alfatihah," ujarnya dalam pesan suara Whatsapp.
Berpulangnya almarhum juga menjadikan duka mendalam bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama. Dalam surat edarannya, PCNU Kabupaten Cianjur telah mengintruksikan seluruh jajaran pengurus, lembaga, MWC, ranting, badan otonom, kader dan keluarga besar NU untuk melaksanakan Shalat Ghoib, Shalat Unsi, pembacaan Yasin dan Tahlil untuk almarhum.
"Atas nama keluarga besar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cianjur menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya, semoga almarhum diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosanya dan diposisikan di tempat terbaik di sisi Allah SWT," ucap Kiai Deden Usman, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cianjur.
Dari catatan sejarah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Syariful Anwar, H. Umed merupakan sosok kepala madrasah yang banyak memberikan kontribusi besar, khususnya terhadap perkembangan MTs Syariful Anwar dari awal hingga saat ini.
Salah seorang alumni MTs Syaiful Anwar tahun 2002 Wandi Ruswannur, mengungkapkan, almarhum dikenal sebagai seorang yang tegas, lugas, disiplin, wibawa, berani mengambil risiko, dan tampil hidup bersahaja.
“Selamat jalan guru, selamat berpulang menuju keabadian. Kepergianmu adalah kepergian ilmu, teladan, amalan, dan kesederhanaan. Allohummagfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu,” tandasnya dengan nada penuh sedih.
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
