• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 18 Mei 2024

Ngalogat

Ngaji Makna Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un

Ngaji Makna Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un
Ilustrasi: NU Online
Ilustrasi: NU Online

Oleh KH Munawir Amin 

Untuk yang kesekian kalinya, kita mengucapkan inna lillahi wa inna ilayhi raji'un. Kali ini kita ucapkan innalillah untuk saudara saudara kita yang meninggal dunia karena wabah pandemi, diduga terkena virus C-19, atau sebab lain yang menyertainya. Kali ini kita ucapkan innalillah untuk dua puluh ribu lebih saudara-saudara kita yang meninggal dunia atas wabah pandemi itu. Kali ini kita ucapkan innalillah untuk saudara saudara kita yang hari ini dirawat dan diopname di sejumlah rumah sakit berjuang melawan wabah pandemi itu. Kali ini kita ucapkan innalillah untuk saudara-saudara kita yang lain, yang juga berjuang melawan wabah itu di rumah masing-masing dengan isolasi mandiri karena keterbatasan rumah sakit dan tenaga kesehatan. 
 
Innalillah adalah sebuah ungkapan yang keluar dari satu pemahaman terhadap wujud alam semesta. Innalillah diucapkan untuk sebuah kejadian, peristiwa, bencana, malapetaka, wabah, pandemi, atau apapun yang bersifat tragis atau menyedihkan. Innalillah adalah bahasa agama untuk mengomentari musibah, kecelakaan, atau bahkan kematian. Kalimat innalillah diucapkan dengan tidak membedakan jenis musibah. Kaki tergelincir, diucapkan innalillah. Jatuh dari kendaraan, diucapkan innalillah. Rumah rata dengan tanah diucapkan innalillah. Seseorang meninggal dunia diucapkan innalillah. Innalillah diucapkan dengan tidak melihat bobot  berat, ringan, besar, atau kecilnya suatu musibah.  
 
Innalillah tidak sama dengan ungkapan belasungkawa. Innalillah tidak sama dengan kalimat duka cita. Innalillah adalah sebuah ungkapan hati yang bersifat kualitatif, muncul berdasarkan keyakinan terhadap suatu agama. Innalillah tidak muncul dengan melihat kuantitas atau jumlah yang dikomentari. Satu orang yang meninggal dunia diucapkan innalillah. Dua orang yang meninggal dunia pun diucapkan satu kali innalillah. Ribuan orang meninggal dunia dalam satu detik yang sama juga hanya diucapkan satu kali innalillah. Kita tidak mengucapkan innalillah untuk tiap kasus per kasus, meskipun itu baik. Sehingga bila jumlah korban yang meninggal dunia tercatat ribuan jiwa umpamanya, kita tidak disuruh untuk membaca innalillah ribuan kali sesuai dengan jumlah korban. Tidak! Sekali lagi tidak sebab innalillah tidak melihat kuantitas atau jumlah.
 
Innalillah pada hakikatnya tidak ditujukan pada apa yang dikomentari. Innalillah secara tekstual tidak ditujukan pada saudara saudara kita yang terkena musibah. Innalillah lebih banyak ditujukan pada diri kita sendiri. Makna innalillahi wa inna ilayhi raji'un adalah “sesungguhnya kami adalah milik Gusti Allah dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami akan kembali”. Di dalam teks innalillah tidak ada makna yang ditujukan pada orang lain. Di dalam teks innalillah hanya ada kita dan Gusti Allah. Artinya, innalillah adalah sebuah pengakuan suci akan ketiadaan diri seseorang. Dengan membaca innalillah, seseorang sebenarnya telah menyatakan diri tidak ada, atau mati. Innalillah meniadakan akal kita, innalillah meniadakan materi kita, dan bahkan innalillah meniadakan jiwa kita. 
  
Semoga saudara-saudara kita yang meninggal dunia diampuni segala kesalahan dan dosanya. Semoga saudara-saudara kita yang masih berjuang di sejumlah rumah sakit, dan yang masih berjuang dengan isolasi mandiri atas wabah pandemi Covid-19 ini diberi kekuatan fisik dan mental agar dapat meneruskan hidup dan kehidupannya sebagai amanah dari Gusti Allah SWT. 

Dan tidak lupa semoga saudara-saudara kita yang lain, yang sehat walafiat, segar bugar, dapat meringankan dan membantu penderitaan saudara-saudara yang masih berjuang dengan situasi dan kondisi wabah pandemi Covid-19 ini. Semoga, amin ya rabbal alamin. 

اَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ ( البقرة (٢) : ١۵٦)
 

"(Yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan innalillahi wa inna ilayhi raji'un (Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan Kepada Nya lah kami kembali). (QS. Albaqoroh (2) : 156)


Penulis adalah alumnus Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) X PCNU Indramayu


Ngalogat Terbaru