Kabupaten Sukabumi

Diduga Konsleting Arus Listrik, Pesantren Al-Kahfi Milik Ketua MWCNU Jampangkulon Hangus Terbakar

Jumat, 1 Agustus 2025 | 09:40 WIB

Diduga Konsleting Arus Listrik, Pesantren Al-Kahfi Milik Ketua MWCNU Jampangkulon Hangus Terbakar

Foto: Personel gabungan berjibaku memadamkan api yang membakar sebagian asrama pondok pesantren Al-Kahfi di Jampangkulon Sukabumi, Kamis (31/7/2025). (Foto:

Kabupaten Sukabumi, NU Online Jabar
Kebakadan hebat terjadi pada Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kahfi asuhan Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Jampangkulon, Kiai Ajat Sudrajat, pada Kamis (31/7/2025) siang.


Ponpes yang berlokasi di Kampung Gemarasa RT 01/01, Kelurahan Jampangkulon, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi itu, terbakar diduga karena adanya konsleting arus listrik di salah satu kamar asrama santri.


Kondisi asrama yang dominan berbahan kayu ini, terbakar pada pukul 14.30 WIB, dengan mudahnya dilalap sijago merah, seperti yang tampak dalam video yang tersebar di sejumlah media sosial. Meski tidak ada korban jiwa maupun luka, insiden tersebut menelan kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta.


Salah satu pengurus Ponpes, Royani mengaku, hanya bisa pasrah melihat bangunan asrama santri yang nyaris rata dengan tanah setelah terbakar. "Kami sudah berusaha selamatkan barang-barang, tapi api terlalu cepat menyebar. Namun alhamdulillah tidak ada korban jiwa," jelasnya.


Untuk sementara, kata Royani, para santri putra mengungsi di masjid pesantren, sebagian santri putri lainnya sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.


"Camat Jampangkulon bersama unsur Muspika, P2BK, Karang Taruna, dan pemerintah desa telah melakukan asesmen lokasi. Mereka juga mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama dalam menghadapi kondisi cuaca yang panas dan rawan kebakaran," bebernya.


Sementara itu, Kapolsek Jampang Kulon Iptu Muhlis, menjelaskan kronologi kejadian tersebut berdasarkan saksi di lapangan. Dalam hitungan menit, kata Muhlis, api membesar dengan cepat langsung membakar satu unit asrama putra milik Pesantren Al-Kahfi.


"Warga langsung berdatangan untuk membantu memadamkan, tapi api sudah terlanjur membesar,” ungkapnya.


Menurut keterangan sejumlah saksi, sambung Muhlis kejadian, insiden tersebut bermula saat lima orang santri Misbah (18), Diki (21), Alwi (17), Hasbi (14), dan Sehab (17) tengah beristirahat sambil bermain handphone di dalam asrama. Tiba tiba saksi Misbah mencium bau hangus dari kamar kosong yang ada di dekat kamarnya.


"Ketika dicek, ia melihat api mulai membesar dan segera memberitahukan rekan-rekannya," ucapnya.


Lebih lanjut, Muhlis nengatakan, kelima santri itu pun berhamburan keluar menyelamatkan diri sambil berteriak meminta pertolongan.


"Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.30 WIB oleh tim pemadam kebakaran dari Posko Jampangkulon dan Posko Surade, dengan bantuan warga sekitar," tandasnya.