• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Opini

Ketidakjelasan dan Ketidaktegasan Penanganan Covid-19

Ketidakjelasan dan Ketidaktegasan Penanganan Covid-19
(Ilustrasi: NU Online Jabar/Iqbal)
(Ilustrasi: NU Online Jabar/Iqbal)

Oleh Imam Mudofar

Sejak awal pendemi Covid-19 masuk di Indonesia, saya tidak melihat kejelasan dan ketegasan pemerintah. Baik yang berkaitan dengan kebijakan, maupun penerapan aturan yang dapat mencegah penyebaran virus ini. Lihat saja dari dua kali Idul Fitri yang dilalui. Larangan mudik hanya jadi imbauan semata. Sedang sektor-sektor lain masih longgar dan menjadi titik rawan sebaran virus ini.

Belum lagi celah-celah lain. Longgarnya penerbangan internasional, dan bahkan saat di India Covid-19 sedang menggila, ada beberapa WNA asal India yang berhasil masuk ke Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya ada yang terkonfimasi positif Covid-19. Bahkan yang terbaru, saat tengah naik-naiknya kasus Covid-19 di Jakarta, demonstrasi yang melibatkan banyak massa masih terjadi. Sesuatu yang seharusnya bisa dicegah dengan ketegasan. 

Apalagi kalau saya teringat oknum-oknum yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan di tengah pendemi Covid-19 ini. Juliari Batubara yang korupsi bansos Covid-19, oknum Kimia Farma yang menjual alat swab bekas, dan yang lainnya. Rasanya darah dan pikiran tiba-tiba mendidih.

Di tengah situasi seperti ini, bagi saya ada dua hal yang paling dibutuhkan dari pemerintah. Pertama, kejelasan dan kedua ketegasan. Kejelasan berkaitan dengan cara, strategi, atau program dalam menghadapi pendemi Covid-19. Ke dua, ketegasan soal penerapan aturan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dua hal itu yang sangat kurang dirasakan.

Kita masih bisa dengan mudah melihat pemerintah yang tidak satu komando dari atas sampai bawah berkaitan mekanisme program penanggulangan Covid-19. Tidak hanya sekadar berbeda arah, tapi juga tumpang tindih dalam berbagai hal. Apalagi kalau sudah berkaitan dengan refocusing anggaran.

Soal ketegasan, sejatinya masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang taat aturan dan penurut ketika memang pemerintahnya jelas dan tegas. Sebagai masyarakat, atau sebagai wong cilik, kami akan manut pada pemerintah selama apa yang dilakukan oleh pemerintah itu jelas dan tegas. 

Mau bukti jika ketegasan yang penuh kejelasan itu bisa diikuti oleh masyarakat? Lihat apa yang dilakukan PT. KAI saat Jonan masih menjabat sebagai direktur. Moda transportasi Kereta Api (khususnya kelas ekonomi) yang dulu sesak, carut marut dan bahkan tidak terkonsep dan tertata dengan rapi, dengan modal kejelasan dan ketegasan mampu merevolusi kondisi menjadi kian lebih nyaman dan aman. Sebagai pelanggan setia kereta api sejak tahun 2000-an sampai sekarang, masih jelas dalam ingatan saya seperti apa bentuk kereta api pada era tahun 2000-an dan sekarang.

Ketika aturan itu dibuat dan diterapkan dengan penuh ketegasan, kami sebagai wong cilik tak punya pilihan selain hanya nurut dan manut. Tanpa bermaksud menyalahkan, tapi saya yakin selama pemerintah kita belum memiliki kejelasan dan ketegasan tentang apa yang akan dilakukan dan aturan yang akan diterapkan berkaitan dengan penangan Covid 19 ini, maka situasinya akan tetap seperti ini.

Rakyat adalah gambaran dari pemerintahnya. Ketika rakyat tidak disiplin, silahkan introspeksi sejauh mana kedisiplinan pemerintahnya. Hatur nuhun.

Penulis adalah Kasatkorcab Banser Kabupaten Tasikmalaya
 


Opini Terbaru