Sebut Keragaman adalah Keniscayaan Alamiah, KH Husein Muhammad: Sunnatullah
Senin, 5 Juni 2023 | 07:00 WIB
M. Rizqy Fauzi
Penulis
Bandung, NU Online Jabar
Salah seorang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Husein Muhammad menegaskan, pancasila merupakan ijma atau konsensus bangsa Indonesia. Ia mengutip perkatan salah seorang pakar Nurkholis Majid bahwa pancasila adalah common platform yang menjadi dasar pemersatu bangsa bagi keragaman suku, budaya, bahasa dan agama atau keyakinan.
"Keragaman adalah keniscayaan alamiyah. Dalam bahasa agama disebut "Sunnatullah"," jelasnya dalam postingan di akun media sosial Faceboon resmi miliknya Husein Muhammad pada Kamis (1/6/2023) lalu.
Kiai yang akrab disapa Buya Husein tersebut juga mengutip salah satu perkataan dari Syeikh Syamsi Tabrizi bahwa:
Baca Juga
NU dan Demokrasi Bermartabat (I)
'Keberagaman pada segala sesuatu, pada kepribadian manusia, pikiran dan keyakinan adalah sifat alam semesta. Begitulah manusia dan akal mereka diciptakan. Siapa yang menuntut ketunggalan manusia, dia menuntut sesuatu yang mustahil, yang tak mungkin'.
"Maka, komitmen kita kepada Pancasila dan Konstitusi RI meniscayakan kita untuk memandang dan memperlakukan semua warga negara sebagai sama dan setara atas hak-hak Konstitusionalnya, yakni hak memperoleh perlindungan dan penghormatan terhadap hak hidup, hak berpikir, hak beragama/berkeyakinan, kehormatan diri, kesehatan reproduksi, hak milik pribadi dan lain-lain," jelasnya.
"Semua warga bangsa, terutama para pejabat Institusi-institusi negara wajib menjalankannya dengan konsisten dan aktif," pungkas Buya Husein yang juga merupakan kiai kelahiran Cirebon pada 9 Mei 1953.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua