NU dan Muhammadiyah Diusulkan Raih Penghargaan Perdamaian dari UNESCO
Senin, 5 Februari 2024 | 10:00 WIB
Agung Gumelar
Penulis
Bandung, NU Online Jabar
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yang gencar menyuarakan perdamaian dan toleransi. Atas kinerjanya tersebut dua Ormas ini diusulkan untuk mendapatkan penghargaan perdamaian dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Usulan tersebut datang dari Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta pada acara Human Fraternity Majlis di Abrahamic House. Horta menyampaikan selamat kepada NU dan Muhammadiyah yang turut menciptakan toleransi dan stabilitas di Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia.
“Saya menominasikan nobel dan penghargaan perdamaian UNESCO untuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Semoga bisa diraih,” tutur Horta dikutip wapresri.go.id pada Ahad (4/2/2024).
Menanggapi hal itu, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa usulan tersebut tidak diambil dengan ringan. Menurutnya, eksistensi Indonesia saat ini mulai dilihat dunia khususnya dalam menjaga persatuan khususnya melalui azas toleransi di mana peran tersebut juga ditunjukkan langsung oleh NU dan Muhammadiyah.
“Indonesia dengan penduduk yang sangat besar dengan keragaman dan kita bisa membangun toleransi di antara bangsa kita menjadi bangsa yang kita jaga keutuhannya persatuannya,” papar Wapres.
Wapres pun mengucapkan terima kasih atas pengakuan dan apresiasi yang diberikan pihak dunia kepada Indonesia dalam konsistensinya menjaga persatuan dan persaudaraan.
“Itu saya kira hal yang patut kita syukuri,” pungkas Wapres.
Sebagai Informasi, NU dan Muhammadiyah baru saja mendapatkan penghargaan dari Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF) atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia. Zayed Award menetapkan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, Profesor Sir Magdi Yacoub, dan Sister Nelly Leon Correa sebagai pemenang penghargaan tersebut.
Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan independen dan internasional tahunan yang mengakui individu atau entitas di seluruh dunia yang memimpin dengan memberi contoh, berkolaborasi tanpa pamrih dan tanpa kenal lelah untuk menjembatani kesenjangan dan menciptakan hubungan antarmanusia yang nyata.
Para penerima penghargaan menerima hadiah sebesar USD$1 juta yang diberikan oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia. Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan Wasekjen PBNU Ahmad Ginanjar Sya'ban hadir di Abu Dhabi mewakili PBNU, sedangkan Muhammadiyah diwakili Syafiq Mughni.
Terpopuler
1
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
2
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
3
Dari Takbir hingga Shalat Ied, Berikut 7 Amalan Lengkap pada Hari Raya Idul Adha
4
Jelang Timnas Indonesia Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Usung Optimisme Tinggi
5
Ketua PCNU Pangandaran Ajak Umat Maknai Idul Adha dengan Kepedulian Sosial
6
PCNU Kota Bogor Dukung Program Barak Militer Siswa, Asal Libatkan Ulama dan Nilai Keagamaan
Terkini
Lihat Semua