• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

Gus Mus Ungkap Ijazah dan Sertifikat untuk Dokter Jasmani dan Rohani

Gus Mus Ungkap Ijazah dan Sertifikat untuk Dokter Jasmani dan Rohani
Mustasyar PBNU KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus) (Foto: NU Online)
Mustasyar PBNU KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus) (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Mustasyar PBNU KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus) membagikan sebuah gambar berjudul “Negeri Daging” melalui akun Instagramnya, @s.kakung pada rabu (9/09). ia memberikan keterangan pada gambar terkait dokter jasmani dan rohani serta ijazah dan sertifikat. 

Menurut Gus Mus, pada unggahan itu, seorang dokter jasmani yang bertanggung jawab cuma di dunia, harus mendapatkan sertifikasi terlebih dahulu, apalagi menjadi dokter rohani yang mempunyai tanggung jawab bukan saja di dunia, tetapi kelak di akhirat. 

“Di 'Negeri Daging', orang yang akan membuka praktek kedokteran untuk konsultasi kesehatan atau mengobati fisik/jasmani masyarakat, minimal harus memiliki ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis,” katanya  

Untuk mendapatkan ijazah dokter, kata Gus Mus, mahasiswa kedokteran tidak cukup hanya dengan menempuh studi 8 semester. Masih ada tahapan-tahapan dan ujian-ujian lain. 

“Kalau pun terjadi mala praktek, paling hanya berakibat pada fisik/jasmani di dunia ini saja. Sementara untuk 'dokter ruhani' bagi kesehatan jiwa (dan apabila terjadi mala praktek, dampaknya bisa dunia-akhirat),” ungkapnya, “di 'Negeri Daging' tidak diperlukan ijazah, bahkan sekadar sertifikat. Yang diperlukan hanya k e b e r a n i a n menghadapi Yaumul Hisab,” tutupnya. 

Unggahan Gus Mus tersebut menuai berabagi komentar dari followers-nya, yang saat diakses NU Online Jabar sudah disukai 15.882 aku lain. Di antara mereka ada yang berkomentar seperti dari akun Instagram @setya_bimaa.

“Leres gus, mal praktek dampaknya bisa dunia akhirat,” komentarnya. 

Lalu ada juga yang bertanya seperti akun Instagram @aguswidiono, “Tapi knp MUI meributkan issue ini, mohon pencerahanya pak kyai ?” tulisnya dalam komentar postingan tersebut.

Kemenag Berencana Bikin Penceramah Bersertifikat 
Gus Mus tidak menyebut langsung bahwa unggahannya itu terkait dengan situasi yang berkembang saat ini. Namun, sepertinya, beberapa followers-nya mengaitkan dengan rencana sertifikasi penceramah yang akan dilakukan Kementerian Agama. 

Sebagaimana diketahui, Kementerian Agama berencana mengeluarkan sertifikat bagi penceramah. Pembahasan tentang hal ini menghangat kembali setelah Menteri Agama Fachrul Razi mengungkapkan rencana tersebut saat menjadi pembicara pada peluncuran aplikasi “ASN No Radikal” yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) di Jakarta, Rabu (2/9) lalu. 

Dalam kesempatan tersebut, sebagaimana diberitakan NU Online, Fachrul Razi menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai elemen seperti Majelis Ulama Indonesia, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). 

Tujuan kerja sama itu, menurut Menag, untuk memberikan sertifikat kepada sekitar 8.200 penceramah agama baik Muslim maupun non-Muslim yang memiliki wawasan kebangsaan yang mumpuni. 

Ternyata, rencana tersebut mendapatkan reaksi dari publik. Ada yang pro dan kontra. Terkait hal ini, Fachrul Razi mengatakan agar berbagai pihak khususnya umat Islam dan para dai untuk tidak khawatir dan ketakutan. 

Pasalnya, kata dia, program ini dilakukan dengan maksud peningkatan wawasan para penceramah. 

“Kami tidak membuat aturan bahwa yang boleh berceramah hanya yang punya sertifikat. Tidak pernah ada aturan seperti itu. Hanya untuk menambah wawasan,” katanya di Jakarta, Senin (7/9)

Pewarta: Agung Gumelar
Editor: Abdullah Alawi

 


Nasional Terbaru