• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Sejarah

NU Cirebon dari Masa Ke Masa (Bagian 3-Tamat)

NU Cirebon dari Masa Ke Masa (Bagian 3-Tamat)
Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Cirebon dari masa ke masa. Desain grafis: PCNU Kab. Cirebon
Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Cirebon dari masa ke masa. Desain grafis: PCNU Kab. Cirebon

Oleh Ayub Al Ansori

NU Cirebon saat NU Khittoh hingga Hari ini

Pada tahun 1982 ada gerakan Safari Khittoh 1926 yang dimotori oleh KH. Abdurrahman Wahid. Salah satu Cabang NU yang merespon gerakan tersebut adalah NU Cirebon yang kemudian menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) NU di Islamic Center tahun 1983 setahun sebelum Muktamar NU di Situbondo yang menghasilkan keputusan NU kembali menjadi organisasi masyarakat dan keagamaan. Konfercab NU Cirebon tersebut memutuskan KH. Masduki Ali sebagai Rois Syuriyah dan KH. Romli Cholil sebagai Ketua Tanfidziyah. Dari peristiwa inilah NU Cirebon kembali aktif (wawancara dengan KH. Ibrahim Rozi).

Berdasarkan catatan KH. Nukbatul Mankhub berikut peristiwa Konfercab NU di Cirebon lainnya setelah NU khittoh:

1.    Konfercab NU Cirebon di Bode Lor – Plumbon tahun 1988 memutuskan Rois Syuriyah KH. Romli Cholil dan Ketua Tanfidziyah KH. Moh. Syafi’i Sholehuddin,
2.    Konfercab NU Cirebon di Tegalgubug – Arjawinangun tahun 1992 memutuskan Rois Syuriyah KH. Ibnu Ubaidillah Syathori dan Ketua Tanfidziyah KH. Moh. Syafi’i Sholehuddin,
3.    Konfercab NU Cirebon di Mertapada – Astanajapura tahun 1996 memutuskan Rois Syuriyah KH. Syarif Utsman Bin Yahya dan Ketua Tanfidziyah KH. Moh. Burhanuddin Hafidz,
4.    Konfercab NU Cirebon di Pondok Pesantren Annashuha Kalimukti – Pabedilan tahun 2001 memutuskan Rois Syuriyah KH. Aqshol Amri Yusuf dan Ketua Tanfidziyah KH. Muntakhobul Fuad,
5.    Konfercab NU Cirebon di Yayasan Mafatihul Huda Depok tahun 2006 memutuskan Rois Syuriyah KH. Hasanuddin Kriyani dan Ketua Tanfidziyah KH. Ali Murtadlo,
6.    Konfercab NU Cirebon di NU Center – Sumber tahun 2012 memutuskan Rois Syuriyah KH. Moh. Usamah Manshur dan Ketua Tanfidziyah KH. Ali Murtadlo,
7.    Konfercab NU Cirebon di Pondok Pesantren Ulumuddin Susukan tahun 2017 memutuskan Rois Syuriyah KH. Wawan Arwani Amin dan Ketua Tanfidziyah KH. Aziz Hakim Syaerozi.

Pada tahun 1997 KH. Burhanuddin Hafidz selaku Ketua Tanfidziyah NU meninggal sehingga posisi Ketua digantikan oleh KH. Ibrahim Rozi hingga tahun 2001. Selain itu pada tahun 1999 KH. Syarif Utsman bib Yahya menjadi anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sehingga posisi Rois Syuriyah digantikan oleh KH. Mustofa Aqil Siradj (Wawancara dengan KH. Nukbatul Mankhub)

Di bawah kepemimpinan KH. Wawan Arwani Amin sebagai Rois Syuriyah dan KH. Aziz Hakim Syaerozi sebagai Ketua Tanfidziyah, PCNU Kabupaten Cirebon 2017-2022 mengejawantahkan program kerjanya dalam tiga agenda besar yakni Dakwah Pemberdayaan, Dakwah Ideologis, dan Dakwah Kemandirian (Dokumen Profile PCNU Kabupaten Cirebon 2017-2022).

Menurut KH. Aziz Hakim Syaerozi, dakwah pemberdayaan dilakukan melalui program-program konkrit, substantif, dan bersentuhan langsung dengan nahdliyin khususnya dan masyarakat Kabupaten Cirebon pada umumnya.

Program Dakwah Pemberdayaan antara lain dilakukan Lembaga Amil Zakat Infak dan Sodakoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) melalui penghimpunan infak sodakoh filantropi dan Koin NU yang hasilnya selain untuk membantu warga kurang mampu  juga memberikan bantuan modal kepada para pedagang kecil melalui program wirausaha binaan nahdlatul ulama (Wirabina NU). Selain itu, Lazisnu juga mebuat skema infak dan sodakoh melalui NU Case yang terintegrasi dengan Kartu Tanda Anggota NU (KartaNU).

Dengan menggandeng lembaga perbankan, Lembaga Perekonomian NU memiliki program Nahdlatul Ulama Akses Kredit Usaha Rakyat (NU Akur) yang memfasilitasi kredit mikro bagi warga NU. LPNU juga bekerjasama dengan sejumlah distributor ternama untuk menggelar Operasi Pasar Murah NU (OPM NU) yang digelar dalam berbagai momen, mulai dari hari-hari besar keagamaan, bulan ramadhan, hingga berbagai acara lain yang diselenggarakan keluarga besar NU. LPNU juga mengembangkan Koperasi NU Artha Berkah dan NU Jek, sebuah flatporm ojek online di Cirebon.

Lembaga Kemasalahatan Keluarga NU (LKKNU) memiliki program pembekalan keterampilan bernilai ekonomi untuk menopang kesejahteraan keluarga, konseling rumah tangga baru, dan keluarga yang terancam perceraian melalui Kelas Parenting.

Sedangkan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH NU) melakukan pendampingan hukum terhadap warga kurang mampu dan penyuluhan hukum di pesantren, lembaga pendidikan, dan komunitas masyarakat. Warga NU dapat berkonsultasi dengan mendatangi kantor LPBH NU di Ruko Taman Sumber-Talun.

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU (LP Ma’arif NU) memiliki program penguatan keterampilan, bakat, dan potensi generasi muda dengan mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Juga mengadakan Sekolah Cinta Perdamaian (SETAMAN) yang bekerjasama dengan Fahmina Institute dan IPNU-IPPNU ke Sekolah-sekolah.

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU) memiliki relawan siaga bencana yang selalu siaga untuk melakukan penanggulangan bencana bersama elemen lainnya. Lembaga ini juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan daur ulang sampah menjadi produk bernilai ekonomi, juga membantu warga yang kekurangan air bersih saat musim kemarau di Kabupaten Cirebon.
Sementara Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) memproduksi garam eN-U. Sebuah garam dalam kemasan yang sudah beredar di Kabupaten Cirebon dan sekitarnya. Selain itu, LPPNU juga mengembangkan produk pupuk organik cair.

Rabithah Ma’ahid Islamiyah  (RMI NU) bekerjasama dengan lembaga kursus dan pelatihan memiliki program beasiswa kuliah sambil kerja di Taiwan. Pada tahap pertama RMI NU berhasil menerbangkan 50 calon mahasiswa. Selain itu ada Beasiswa  MANTAB yaitu Mesantren Tanpa Biaya bagi warga yang tidak mampu agar mendapat pendidikan.

Menumbuhkan kesedaran kesehatan masyarakat juga menjadi area concern Lembaga Kesehatan NU (LKNU) dengan menggandeng Kementerian Kesehatan RI membentuk tim sub recipient untuk mengawal program penanggulangan tuberkulosis di Kabupaten Cirebon. Selain itu, LKNU juga membuka Klinik Pratama NU.

Tidak kalah kreatif Lembaga Falakiyah NU (LFNU) memiliki program Pelatihan Kalibrasi Arah Kiblat dengan keliling sekolah dan kecamatan. Pengukuran arah kiblat juga dilakukan di Masjid dan Mushola, serta membuat kalender dengan ketentuan waktu sholat berbasis kecamatan.
Minimya aset berupa kantor sekretariat di kecamatan-kecamatan, Lembaga Wakaf NU (LWP NU) mengambil peran konsentrasi pendataan dan penggalangan wakaf tunai untuk aset kantor Majelis Wakil Cabang di tingkat kecamatan.

Di tengah-tengah suburnya Lembaga Perguruan Tinggi, Lembaga Pendidikan Tinggi  NU (LPT NU) justru menggagas program distribusi beasiswa dengan menggandeng sejumlah perguruan tinggi di Cirebon. Konkretnya setiap tahun LPTNU menguliahkan warga NU yang kurang mampu, tidak kurang sekitar 30 orang.

Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi NU) merealisasikan fungsi pemberdayaan  diantaranya melakukan konsolidasi gerakan kebudayaan, menghidupkan seni budaya khas Cirebon dan Indonesia serta membangun wacana untuk memaknai kearifan lokal dan budaya Islam Nusantara melalui Njujug Tajug dan diskusi rutin di tiap kecamatan.

Muara publikasi dari semua program PCNU Kabupaten Cirebon itu dikelola secara concern oleh Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN NU) melalui pengelolaan website, facebook, twitter, instagram dan media sosial lainnya. Selain itu LTN NU juga melakukan Pelatihan-pelatihan melalui Kelas Menulis.
Untuk Dakwah Ideologis direalisasikan melalui kaderisasi struktural dan kultural melalui majelis taklim, pengajian, pelatihan, labeling serta penguatan seluruh elemen serta aset sumber daya manusia dan sumber daya NU lainnya seperti pesantren dan lembaga pendidikan. Peran dakwah ini diprakarsai oleh antara lain Lembaga Pengembangan dan Kajian Sumber Daya  Manusia (Lakpesdam NU) melalui Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) yang sudah mencapai 15 angkatan.

Lembaga Dakwah NU (LDNU) juga terlibat dalam dakwah ini melalui program pelatihan da’i NU, pengembangan Majelis Taklim dan Majelis Dzikir. Juga pengajian rutin di rutan dan lapas, serta pembuatan buku khutbah untuk didistribusikan kepada para khotib NU.

Lembaga Takmir Masjid NU (LTM NU) juga melakukan penguatan ideologi bagi para pengelola masjid, melalui pelatihan muharrik masjid secara berkala, pengecatan tajug, serta pemasangan logo NU di Masjid dan Mushola yang dikelola Nahdliyin. Serta program rutin setiap Jumat yaitu Bersih-Bersih Masjid (BBM).
Lembaga Bahtsul Masail NU (LBM NU) merealisasikan program ideologisasi lewat bahtsul masail rutin, baik yang dilakukan para kiai, ustadz, maupun para santri sebagai bentuk kaderisasi. LBM NU juga membuka rubrik konsultasi masalah fikih di media massa dengan nama rubrik DILAN (Diskusi Ilmiah Keislaman).

Sedangkan Dakwah Kemandirian dilakukan dengan cara membangun fondasi ekonomi, baik organisasi maupun basis perekonomian nahdliyin. Untuk mewujudkan itu, PCNU Kabupaten Cirebon membuat dua skema strategis penguatan ekonomi. Pertama melalui lembaga. Kedua melalui badan khusus.
Melalui lembaga, PCNU Kabupaten Cirebon menggerakkan LPNU untuk mendirikan Koperasi dan Bmt NU di sejumlah titik di Kabupaten Cirebon. Lembaga ini juga melalukan pengembangan toko tradisional milik pesantren dan warga NU menjadi toko modern dengan branding NU Mart. LKNU mengembangkan usaha melalui klinik pratama untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. LTM NU memiliki program NU Clean dan BBM dengan produk service kebersihan berkonsep bersih dan suci. Sasarannya yaitu lembaga pendidikan, perkantoran dan industri.

Dengan NU Clean, LTM NU mampu menguatkan silaturahim ke masjid-masjid dalam rangka Bersih-Bersih Masjid. LPPNU memproduksi garam eN-U dan Pupuk Organik Cair (POC) yang sudah beredar di masyarakat. Sementara LPBH NU juga bekerja profesional membuka jasa pendampingan hukum dan konsultan tetap di perusahaan-perusahaan.
Sedangkan penguatan ekonomi melalui Badan Khusus, PCNU Kabupaten Cirebon telah mendirikan sejumlah perseroan comenditer (CV) dan perseoran terbatas (PT) secara terbuka. Semua itu disiapkan dalam menghadapi kompetisi profesional di dunia penggalian dana.

Di atas lahan seluas 2.000 meter persegi, PCNU Kabupaten Cirebon memiliki kantor yang terintegrasi dengan sejumlah ruang pertemuan, gedung serbaguna NU Center, Masjid, dan kantor sejumlah lembaga.
Dengan sumber daya yang dimiliki tersebut, NU Kabupaten Cirebon berpeluang menjadi organisasi besar yang mandiri dalam membangun kemaslahatan masyarakat dan dakwah Islam rahmatan li al ‘alamin.

Referensi
Ali, Hasanuddin. 2017. Artikel. Menakar Jumlah Jamaah NU dan Muhammadiyah. Dalam https://hasanuddinali.com/2017/01/19/menakar-jumlah-jamaah-nu-dan-muhammadiyah/. Diakses pada 12 Januari 2020.
Anam, Choirul. 2010. Pertumbuhan dan Perkembangan NU. Surabaya: PT. Duta Aksara Mulia.
Dokumen Profile PCNU Kabupaten Cirebon masa khidmat 2017-2022.
HBNO. 1926. Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama Fatsal 1926. Soerabaja.
Lembaga Pemilihan Umum. 1977. Riwayat Anggota DPR RI. Jakarta.
Lubis, Nina Herlina, dkk. 2015. “Pergulatan Pemikiran Kiai Nahdlatul Ulama dengan Kaum Modernis Islam di Jawa Barat (1930-1937)” Jurnal Patanjala Vol.9 No. 2 Juni 2017. Jakarta: Kemdikbud RI.
Wawancara dengan KH. Ibrahim Rozi, tanggal 9 Desember 2019.
Wawancara dengan KH. Nukbatul Mankhub (Sekretaris PCNU 1988-1996), tanggal 7 Desember
Zuhri, Saifuddin. 1979. Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia. Bandung: PT Ma‟arif.

Penulis adalah Sekretaris Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Kabupaten Cirebon 2017-2022.
 


Editor:

Sejarah Terbaru