• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Kota Bandung

KH Zakky Mubarak: Hiduplah dengan Memelihara Rasa Cukup

KH Zakky Mubarak: Hiduplah dengan Memelihara Rasa Cukup
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak (Foto: NU Online Jabar)
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak dalam taushiyah digitalnya menyampaikan hidup harus disertai dengan merasa cukup, jangan disertai dengan haus akan ketidakpuasan

 

“Jadi seharusnya kita bersykur, tidak mengeluh, manusia itu selalu merasa tidak puas atas pencapaiannya, setelah meraih ini, ingin yang lainnya, setelah keinginan yang lainnya terpenuhi, ada keinginan lain yang ingin dicapainya, terus begitu, rasa ketidakpuasan dalam diri manusia itu selalu ada, dan susah untuk dihilangkan, maka dari itu sertailah hidup selalu merasa cukup atas apa yang dimiliki dan diperoleh,” kata Kiai Zakky melalui akun Facebooknya, Kamis (25/8).

 

Menurut Kiai Zakky, ketidakpuasan tersebut harus di hindari, karena akan menyebabkan dirinya tidak bersyukur, tidak menikmati atas pemberian tuhan, dan sombong.

 

“Sering kita jumpai orang-orang yang tidak puas dengan hasil yang ia raih, gak puas mengeluh, kemudian menyampaikan keluhan-keluhan kepada sesamanya terutama sekali hal itu dalam bidang rizki duniawi, padahal rizki kita itu sudah di tentukan oleh Allah Swt,” terangnya.

 

“Berapa si a rizkinya selama hidupnya, berapa si b, itu Allah yang menetukan, jadi seharusnya kita tidak mengeluh justru bersyukur, Nahnu qosamna bainahum ma'isyatahum fiil hayaati dun ya, kamilah yang membagi kata tuhan, rizki diantara umat manusia itu, termasuk kehidupan mereka,” imbuhnya.

 

Lanjutnya, Kiai Zakky berpesan arahkan rasa ketidakpuasan tersebut untuk merasa tidak puas mencari ilmu “Maka ketika tidak puas mencari ilmu itu akan bermanfaat bagi dirinya, serta nantinya jika menjadi orang yang berilmu Allah angkat derajatnya,” paparnya.

 

“Dengan mendapatkan ilmu sehingga dia menjadi tokoh ilmuan, ulama, ada yang mendapat rizki harta cukup banyak, dengan menjadi konglomerat, ada orang mendapat kedudukan tinggi, itu semua Allah yang menentukan,” tegasnya.

 

Mengenai rizki, hiduplah dengan merasa cukup, karena dengan rizki yang banyak kata Kiai Zakky belum tentu orang tersebut bahagia mungkin bisa jadi membawa tidak manfaatan.

 

“Misalnya si a selama hidupnya mendapatkan rizki sebanyak 2 miliar, si b 3 Miliar, dan itu yang menentukan Allah, dan diantara itu misalnya yang paling bermanfaat adalah yang sedikit, karena lebih berkah dan orangnya suka bersykur. Sedangkan yang banyak tidak bermanfaat karena sombong tidak merasa puas,” tuturnya.

 

“Jadi tidak dilihat dari banyaknya yang diperoleh, karena belum tentu yang sedikit itu jelek malah lebih berkah, kita harus bersyukur, seperti kaki kita memakai sendal atau sepatu ada yang ukurannya 40 ada yang 41 ada yang 42, itu gak ada kita yang merasa iri saya mau yang 42 tapi gak pas, begitulah kira-kira rizki itu, maka kita jangan mengeluh harus bersykur dan kita memanfaatkan rizki itu untuk kebaikan duniawi dan ukhrowi, merasa cukup dan selalu bersedekah,” pungkasnya.

 

Pewarta: Abdul Manap 


Kota Bandung Terbaru