• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 18 April 2024

Keislaman

Wasiat Rasulullah kepada Sayyidina Ali tentang Sedekah

Wasiat Rasulullah kepada Sayyidina Ali tentang Sedekah
Wasiat Rasulullah kepada Sayyidina Ali tentang Sedekah. (Ilustrasi: Istimewa)
Wasiat Rasulullah kepada Sayyidina Ali tentang Sedekah. (Ilustrasi: Istimewa)

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Sesungguhnya para waliyullah memperoleh luasnya rahmat dan ridha Allah Swt bukan karena banyaknya ibadah, melainkan brkat kedermawanan hati dan menghinakan dunia. 


“Wahai Ali, orang yang dermawan itu dekat dengan Allah Swt, dekat dengan rahmatNya, dan jauh dari azabNya. Sebaliknya, orang yang pelit itu jauh dari Allah Swt, jauh dari rahmatNya, dan dekat dengan azabNya. "


“Wahai Ali, aku melihat tulisan di atas pintu surga: “Kamu (surga) diharamkan bagi setiap orang yang pelit, orang yang menyakiti hati kedua orang tua, dan tukang adu-domba."


“Wahai Ali, ketika Allah Swt menciptakan surga, surga tersebut bertanya, ‘Ya Tuhanku, untuk (si)apa Engkau menciptakanku?’ Allah Swt menjawab, ‘Engkau diperuntukkan bagi setiap orang yang dermawan dan bertakwa.’ Surga berkata lagi, ‘Aku rela (diciptakan untuk mereka).’ Neraka juga bertanya, ‘Ya Tuhanku, untuk (si)apa Engkau menciptakanku?’ Allah menjawab, ‘Engkau diperuntukkan bagi setiap orang yang pelit dan orang yang sombong.’ Neraka berkata, ‘Aku memang pantas (diciptakan) untuk keduanya."


“Wahai Ali, siapa tidak menuruti hawa nafsunya, surgalah tempat kediamannya. Siapa tunduk kepada hawa nafsunya, nerakalah tempat kembalinya."
 

“Wahai Ali, berhati-hatilah terhadap (tajamnya) doa orang yang dermawan. Sebab, jika lisannya sampai tergelincir maka Allah Swt memegang orang tersebut dengan pertolonganNya."
 

“Wahai Ali, siapa yang dengan senang hati memberi makan kepada seorang muslim, Allah Swt akan mencatat sejuta kebaikan baginya, menghapus sejuta keburukan darinya, dan menaikkan seribu derajat untuknya."


“Wahai Ali, cintailah sesuatu untuk (dimiliki) saudaramu sebagaimana engkau mencintai sesuatu itu untuk dirimu."


“Wahai Ali, carilah kebaikan (orang-orang) ketika wajah-wajah (mereka) cerah, dan muliakanlah tamu. Sesungguhnya apabila tamu itu berkunjung ke suatu kaum, maka ketika itu juga rezekinya turun bersamanya. Dan ketika tamu itu pulang, ia pulang dengan membawa dosa-dosa para penghuni rumah, lalu dosa-dosa itu dilemparkan ke laut."


“Wahai Ali, Malaikat Rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar-gambar, atau patung-patung, atau orang yang menyakiti hati orang tuanya, dan atau rumah yang tidak pernah dimasuki tamu.


“Wahai Ali, berbuatlah kebaikan walaupun terhadap orang-orang salafah.”


“Siapakah orang-orang salafah itu, wahai Rasulullah Saw?” tanya Sayyidina Ali.

“Yaitu, orang yang apabila diberi nasihat, ia tidak menerima nasihat tersebut; apabila dicegah (dari perbuatan maksiat), ia tidak jera. Salafah ialah orang yang tidak peduli atas perkataannya sendiri dan tidak pula mengindahkan perkataan orang lain yang ditujukan kepadanya."


“Wahai Ali, sedekah yang diberikan secara sembunyi-sembunyi itu sanggup meredakan murka Allah Swt, mendatangkan keberkahan, dan melimpahkan rezeki. Berpagi-pagilah (bersegeralah) dalam bersedekah, karena sesungguhnya malapetaka itu turun sebelum pagi buta, sehingga sedekah tersebut akan menolak qadha’ (yang buruk) di angkasa raya."


“Wahai Ali, jika engkau bersedekah maka bersedekahlah dengan hartamu yang paling baik. Sebab, sesungguhnya sesuap sedekah dari harta yang halal itu lebih disenangi oleh Allah Swt daripada 100 mitsqal sedekah dari barang haram. Sedekah yang engkau keluarkan sebelum mati itu lebih utama 100 mitsqal yang disedekahkan (oleh ahli waris) setelah matimu. Allah Swt berfirman, ‘...pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya....’ (QS. an-Naba’ 40)."


“Wahai Ali, bersedekahlah kepada kerabat-kerabatmu yang telah mati. Sebab, sesungguhnya Allah Swt telah mewakilkan kepada para malaikat untuk membawa sedekah dari orang-orang yang hidup kepada para kerabatnya yang telah mati. Dengan kiriman sedekah tersebut, mereka sangat bergembira melebihi kegembiraan mereka sebelumnya di alam dunia. Lalu mereka berdoa, ‘Ya Allah Swt, ampunilah dosa orang yang menerangi kuburan kami. Berilah ia kabar gembira berupa surga, sebagaimana ia telah memberi kami kabar gembira dengan sedekah."


“Wahai Ali, beramallah dengan ikhlas karena Allah Swt. Sebab, sesungguhnya Allah Swt hanya menerima orang yang murni (beramal) karena Allah Swt semata. Allah Swt berfirman tentang hal ini, ‘...Siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.’ (QS. al-Kahfi 110)."


Kumpulan nasihat di atas dinukil dari kitab Washiyyatul Musthafa karangan Abdul Wahab As-Sya’roni


Keislaman Terbaru