• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Kota Bandung

Wakil Ketua LDNU Jabar: Tidak Sekedar Ceremonial, Maulid Nabi Harus Diperingati dengan Meneladani Akhlaknya

Wakil Ketua LDNU Jabar: Tidak Sekedar Ceremonial, Maulid Nabi Harus Diperingati dengan Meneladani Akhlaknya
Wakil Ketua LDNU Jabar: Tidak Sekedar Ceremonial, Maulid Nabi Harus Diperingati dengan Meneladani Akhlaknya
Wakil Ketua LDNU Jabar: Tidak Sekedar Ceremonial, Maulid Nabi Harus Diperingati dengan Meneladani Akhlaknya

Bandung, NU Online Jabar
Wakil Ketua Lembaga Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Barat, Ade Muhammad Subkhi Fathullah dalam siaran cahnnel youtube iklan RCTV pada Jumat (7/10) menjelaskan peringatan maulid Nabi Muhammad Saw yang rutin digelar di negeri ini harus diperingati tidak hanya ceremonial saja, melainkan harus dengan meneladani akhlak Rasulullah Saw.

 

“Tidak hanya sekedar ceremonial saja, peringatan maulid ini harus ada aksinya yang perlu dicontoh, bagaimana melihat perjuangan nabi pada kitab Sirrah Nabawiyah, Kitab Barzanji, kita bisa mengetahui tidak hanya sekedar baca saja, marhabaan saja, tapi kita bisa mengkaji menelaah bahkan menerapkan apa yang di tunjukan oleh Nabi Muhammad Saw,” jelasnya.

 

Al-Qur’an mengakui secara tegas bahwa Nabi Muhammad Saw. memiliki akhlak yang sangat agung. Bahkan dapat dikatakan bahwa pertimbangan pengangkatan beliau sebagai Nabi adalah keluhuran budi pekertinya. 

 

“Di bulan kelahirannya, umat Islam harus sadar dan kembali merapatkan barisan, meningkatkan ketakwaan dan merealisasikannya dalam realitas kehidupan kita, meneladani akhlak rasulullah, budi pekertinya, tutur katanya, kebijakannya dan lain sebagainya, keteladanan tersebut dapat dilakukan oleh setiap manusia, karena beliau telah memiliki segala sifat terpuji yang dapat dimiliki oleh manusia,” terangnya. 

 

Mengenai kapan pertamakali Maulid Nabi diperingati, Ade menuturkan ada beberapa pendapat mengenai siapa yang pertamakali menggelar peringatan kelahiran nabi.

 

“Salah satu pendapat pertamakali muncul  pada dinasti fatimiah di Kairo Al-Azhar, kalau gak salah yang pertamakali memprakarsai adalah Sultan Mudofar, ada juga yang berpendapat bahwasannya perayaan maulid nabi itu pertamakali di munculkan oleh Salahuddin Al-Ayubi yang pada waktu itu merasa perlu adanya semangat baru untuk pasukannya untuk memenangkan peperangan untuk merebut Baitul Makdis, sehingga mengadakan sayembara untuk membacakan kitab Sirrah Nabawiyah, dan bagi yang menang diberi hadiah kemudian diumumkan supaya dibaca oleh semua pasukan dan kebetulan yang menang adalah Syekh Jappar Al-Barzanji  ini adalah merupakan keturunan rasulullah yang berasal dari daerah Barzan di Irak,” pungkasnya.

 

Pewarta: Abdul Manap


Kota Bandung Terbaru