• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Keislaman

Ungkapan Cinta Ilahi Rabiah Al-Adawiyyah

Ungkapan Cinta Ilahi Rabiah Al-Adawiyyah
Ilustrasi/freepik
Ilustrasi/freepik

Rabiah Al-Adawiyyah (wafat 801 M/185 H) mengungkapkan cinta kepada Allah:  

كُلُّهُمْ يَعْبُدُوْكَ مِنْ خَوْفِ نَارٍ وَيَرَوْنَ النَّجَاةَ حَظّاً جَزِيْلاً

 أَوْ بِأَنْ يَسْكُنُوْا الجِنَانَ فَيَحْظُوْا بِقُصُوْرِ وَيَشْرَبُوْا سَلْسَبِيْلاً

 لَيْسَ لِيْ باِلجِنَانِ وَالنَّارِ حَظٌّ أَنَا لَا أَبْتَغِيْ بِحُبِّيْ بَدِيْلاً

Artinya, “Semuanya menyembah-Mu karena takut neraka. Mereka menganggap keselamatan darinya sebagai bagian (untung) melimpah.// Atau mereka menempati surga, lalu  mendapatkan istana dan meminum air Salsabila// Bagiku tidak ada bagian surga dan neraka. Aku tidak menginginkan atas cintaku imbalan pengganti.”

Rabiah Al-Adawiyah tidak meniatkan ibadahnya sebagai bekal kebaikan untuk meraih surga dan berlindung dari siksa neraka. Ia memaknai praktik shalat, puasa, zakat, haji, dan ragam ibadah lainnya sebagai bentuk cintanya kepada Allah.

Rabiah meningkatkan derajat pengabdiannya atas dasar rasa cintanya semata kepada Allah dari pengabdian “transaksional” yang berisi imbalan kenikmatan surga dan penyelamatan dari siksa neraka. (Alhafiz Kurniawan)

Artikel di atas pernah dimuat di NU Online


Keislaman Terbaru