• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Kabupaten Tasikmalaya

Ponpes Cipasung Gelar Haul Almaghfurlah KH Ruhiat ke-46 dan KH Moh Ilyas Ruhiat ke-16

Ponpes Cipasung Gelar Haul Almaghfurlah KH Ruhiat ke-46 dan KH Moh Ilyas Ruhiat ke-16
Ponpes Cipasung Gelar Haul Almaghfurlah KH Ruhiat ke-46 dan KH Moh Ilyas Ruhiat ke-16
Ponpes Cipasung Gelar Haul Almaghfurlah KH Ruhiat ke-46 dan KH Moh Ilyas Ruhiat ke-16

Tasikmalaya, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Cipasung menggelar Haul Almaghfurlah KH Ruhiat yang ke-46 dan Almaghfurlah KH Moh Ilyas Ruhiat ke-16 yang bertempat di lingkungan Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Rabu (17/7) malam. Kegiatan tersebut disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Cipasung TV.


Ketua Yayasan Pondok Pesantren Cipasung KH Acep Adang Ruhiat menjelaskan, haul bukan hanya sekadar memperingati wafatnya seseorang, tetapi yang paling penting melihat perjuangan orang yang dihauli. “Haul tentu tidak hanya sekadar memperingati wafatnya seseorang di dalam tahun per tahun, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita mencoba melihat bagaimana perjuangan beliau,” ujarnya.


Ia menyebut bahwa perkembangan Pondok Pesantren Cipasung hingga sebesar sekarang tidak bisa lepas dari perjuangan KH Ruhiat dan KH Moh Ilyas Ruhiat, dimana mereka berjuang dengan modal keinginan yang luar biasa untuk bermanfaat dan melakukan perubahan.


“Allah sangat mencintai orang yang punya prakarsa, punya keinginan untuk perubahan. Dan sebaliknya, Allah sangat tidak suka terhadap orang yang tidak punya keinginan," jelasnya.


"Apa yang dilakukan oleh almarhum baik oleh pendiri Pondok Pesantren Cipasung dan seterusnya, dilanjutkan oleh KH Ilyas Ruhiat, perjuangan yang luar biasa. Tentu saja ini menjadi modal kita semua, terutama keluarga Pesantren Cipasung dan para alumni,” ungkapnya.


Kiai Acep Adang menilai, penting sekali untuk meneladani sikap dari KH Ruhiat dan KH Ilyas Ruhiat, dari mulai kaetakzimannya, kharismatiknya, perjuangan, dan aktivitas yang dilakukan.


“Kami berharap kepada semuanya, kami estafet perjuangan dari para kiai yang telah meninggal, dari Abah, Kiai Ilyas, Kiai Dudung, Kiai Abun, bisa melanjutkan apa yang menjadi dasar dasar yang sudah dimiliki mereka, yang sudah ditanamkan di Pesantren Cipasung. Sehingga Pondok Pesantren Cipasung lebih maju, bisa memberikan manfaat masyarakat yang ada di sekitarnya,” pungkasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Sesepuh Pesantren Cipasung KH Koko Komarudian Ruhiat mengatakan, Selain mendoakan, dengan adanya haul juga mengingatkan kepada yang masih hidup tentang kematian.


“Maka selain kita mengingatkan akan mati dan mendoakan, juga dibaca riwayat hidup tidak lain agar santri terinspirasi bagaimana perjuangan beliau di dalam mencari ilmu di pesantren yang lain, juga mendirikan pesantren dalam usia muda,” ujarnya.


Ia mengungkapkan alasan digelarnya haul di waktu bersamaan karena kedua kiai tersebut meninggal di bulan yang sama yakni Dzulhijjah. 


Kiai Koko berharap para penerus Pesantren Cipasung, alumni, dan santri bisa mengikuti jejak langkah pendiri dan pemimpin pesantren yang telah mendahului. Kemudian jangan sampai melupakan jasa besar mereka dalam mendidik dan membina.


“Maka jangan punya pikiran apa yang bisa didapatkan dari Pondok Pesantren Cipasung, tetapi berikan yang terbaik untuk Pondok Pesantren Cipasung. Oleh karena itu Pondok Pesantren Cipasung menanti pengabdianmu,” pungkasnya.


Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Kabupaten Tasikmalaya Terbaru