Kabupaten Tasikmalaya

Ketua Umum hingga Ribuan Kader Hadiri Gelaran Ansor Bershalawat, Rakercab 2, sekaligus Pelantikan PAC se-Kabupaten Tasikmalaya

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:28 WIB

Ketua Umum hingga Ribuan Kader Hadiri Gelaran Ansor Bershalawat, Rakercab 2, sekaligus Pelantikan PAC se-Kabupaten Tasikmalaya

Ketum PP GP Ansor H Addin Jauharuddin dan ribuan kader Ansor berfoto bersama di Aula KH Ruhiat Cipasung. (Foto: NU Online Jabar/Ahmad Arip).

Kabupaten Tasikmalaya, NU Online Jabar
Di penghujung tahun 2024, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tasikmalaya menggelar konsolidasi kader, Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ke-2, dan Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Aula KH Ruhiat Pesantren Cipasung pada Kamis (26/12/2024).


Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum PP GP Ansor H Addin Jauharuddin Sekretaris Jenderal PP GP Ansor, Rifqi Al-Mubarok; Pengurus PP GP Ansor Korwil Jabar H Affan Assairozi; Ketua PP GP Ansor H Deni Ahmad Haidari, Ketua GP Ansor Jawa Barat H Subhan Fahmi, dan para pemimpin NU hingga ribuan kader GP Ansor se-Kabupaten Tasikmalaya.


Dalam sambutannya, Ketua GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Fahmi Siddiq mengajak seluruh peserta untuk bersyukur atas kesempatan berkumpul di Aula KH Ruhiat Pesantren Cipasung, yang memiliki makna sejarah yang mendalam bagi NU dan GP Ansor.


"Tempat ini tidak hanya simbol keilmuan dan perjuangan, tetapi juga saksi bagi banyak peristiwa penting dalam sejarah NU, seperti Muktamar ke-29 PBNU pada tahun 1994 yang mengukuhkan Gus Dur sebagai Ketua Umum PBNU," jelasnya.


Sebelum acara utama dimulai, H Addin Jauharudin beserta rombongan melakukan sowan kepada kiai-kiai Pesantren Cipasung dan ziarah ke makam para masyayikh Cipasung, di antaranya Rais Am PBNU KH. Ilyas Ruhiat, Rais PBNU KH. A. Bunyamin Ruhiat, dan para pendiri Pesantren Cipasung lainnya. 


Menghadapi abad kedua NU dan hampir satu abad usia GP Ansor, H Addin memperkenalkan konsep Ansor Masa Depan BISA yang menjadi pilar utama dalam gerakan GP Ansor ke depan. Ia menjelaskan bahwa BISA memiliki tiga makna utama yang harus menjadi semangat setiap kader:


Pertama, Mampu. "Ansor harus berkomitmen untuk menjalankan program-program organisasi dengan tekad yang kuat untuk mencapai cita-cita besar dan membawa kebaikan untuk umat dan bangsa," jelasnya.


Kedua, Bisa, seperti ular berbisa. "Sebagai peringatan keras kepada siapa pun yang berani mengganggu NU dan seluruh badan otonomnya, Ansor harus menjadi kekuatan yang dihormati dan ditakuti oleh lawan," tuturnya.


Ketiga, Akrionim BISA. H Addin mengungkapkan Akronim dari BISA yang dibuat yakni:

 
  • Bisnis dan Ekonomi – Meningkatkan penguasaan ekonomi dan membuka peluang usaha bagi kader.
  • Inovasi Teknologi dan Media – Memanfaatkan kemajuan teknologi dan media sebagai alat dakwah dan penggerak perubahan.
  • Sumber Daya Manusia – Mengembangkan kapasitas dan kualitas kader melalui pendidikan dan pelatihan.
  • Anak-Anak Muda – Memberdayakan generasi muda sebagai pemimpin masa depan yang tangguh.

Tidak hanya itu, H Addin juga memaparkan langkah-langkah strategis untuk memastikan GP Ansor menuju masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing. Ia menekankan empat fokus utama yang harus dijalankan oleh seluruh kader GP Ansor antara lain :


Ansor Kuat, yakni memperkuat akidah Ahlussunnah wal Jamaah, ideologi kebangsaan, dan keorganisasian, sehingga GP Ansor dapat berfungsi sebagai pilar utama dalam mempertahankan integritas dan nilai-nilai luhur NU.


Ansor Sehat yakni mendorong kader untuk menjaga pola hidup sehat, termasuk dengan membangun klinik pratama di setiap provinsi sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan kader.


Ansor Cerdas, yakni mengembangkan pelatihan, pendidikan, dan sertifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan kader menghadapi tantangan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.


Ansor Mandiri, yakni membangun Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) dan mengintegrasikan usaha kecil yang dimiliki oleh kader untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang saling mendukung dan berkelanjutan.


Di akhir pidato, H Addin menegaskan bahwa semangat gotong royong, inovasi, dan kerja keras harus terus dijaga untuk memastikan GP Ansor tidak hanya bertahan, tetapi berkembang pesat di abad kedua NU.


"Ansor Masa Depan adalah organisasi yang kuat, sehat, cerdas, dan mandiri. Mari kita wujudkan bersama," pungkasnya dengan penuh semangat.