• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 28 Juni 2024

Kabupaten Cirebon

Peringati Hari Pancasila Bersama Santri, AKBP Dofir Paparkan Strategi Perangi IRET

Peringati Hari Pancasila Bersama Santri, AKBP Dofir Paparkan Strategi Perangi IRET
Peringati Hari Pancasila Bersama Santri, AKBP Dofir Paparkan Strategi Perangi IRET. (Foto: NU Online Jabar)
Peringati Hari Pancasila Bersama Santri, AKBP Dofir Paparkan Strategi Perangi IRET. (Foto: NU Online Jabar)

Cirebon, NU Online Jabar
Praktek intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme (IRET) sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Saking dekatnya, praktek itu bisa dijumpai dalam lingkungan keluarga. Selain menggejala dalam aksi teror, IRET juga seringkali menjangkiti perempuan dan anak bawah umur. 


Hal itu disampaikan oleh DIT Cegah Densus 88 AT Polri, AKBP Muhammad Dofir dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Forum Mahasiswa Studi Agama-Agama se-Indonesia (FORMASAA-I) di Ponpes Dar Al-Tauhid, Arjawinangun, Cirebon, Sabtu (1/6/2024)


Menurutnya, untuk melawan IRET, dibutuhkan adanya tiga strategi. Pertama, deteksi dini terhadap segala potensi. Kedua, partisipasi masyarakat dalam hal pelaporan, dan ketiga, sinergitas yang melibatkan seluruh stakeholder terkait.


Selain itu, dia menyebut ada strategi yang ampuh dalam melawan terorisme. Menurutnya, terorisme bisa runtuh cukup hanya dengan cinta. 


Di depan para santri, Dofir memaparkan tips pencegahan paham IRET di kalangan siswa. Hal itu, kata dia, bisa dimulai dengan menfilter pertemanan di media sosial. 


Selanjutnya, belajar secara kaffah kepada ahlinya, meningkatkan sikap tasamuh, membaca buku yang tidak mengandung paham IRET, dan meningkatkan jiwa nasionalisme dan cinta negara.  


Terlepas dari itu, kata dia, santri memiliki peran strategis dalam penanggulangan IRET. Santri dapat menyebarkan paham keberagamaan yang moderat dan menghindari ajaran yang radikal.


Kontributor: Didi


Kabupaten Cirebon Terbaru