• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 1 Mei 2024

Kabupaten Bandung

GKMNU Jabar Gelar Workshop Cegah Stunting Perspektif Agama untuk Kepala Sekolah

GKMNU Jabar Gelar Workshop Cegah Stunting Perspektif Agama untuk Kepala Sekolah
Grand Pasundan Convention Hotel menjadi saksi pelaksanaan Workshop Kepala Sekolah dalam upaya pencegahan stunting dengan pendekatan perspektif agama yang digelar Gerakan Kesejahteraan Masyarakat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Provinsi Jawa Barat, Rabu (29/11/2023). (Foto: NU Online Jabar)
Grand Pasundan Convention Hotel menjadi saksi pelaksanaan Workshop Kepala Sekolah dalam upaya pencegahan stunting dengan pendekatan perspektif agama yang digelar Gerakan Kesejahteraan Masyarakat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Provinsi Jawa Barat, Rabu (29/11/2023). (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Grand Pasundan Convention Hotel menjadi saksi pelaksanaan Workshop Kepala Sekolah dalam upaya pencegahan stunting dengan pendekatan perspektif agama yang digelar oleh Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Jawa Barat yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) pada Rabu (29/11/2023). 

 

Acara ini dihadiri oleh 40 Kepala Sekolah dari lima Kabupaten yang menjadi fokus pencegahan stunting, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Bogor.


Workshop ini diinisiasi sebagai langkah konkret dalam implementasi kebijakan pencegahan stunting yang diharapkan dapat dilakukan dari tingkat sekolah. 


Kepala Sekolah memiliki peran strategis dalam mendorong dan memudahkan realisasi program pencegahan stunting dengan mengedepankan perspektif agama. Salah satu fokus utama adalah memberikan edukasi kepada siswa/siswi, khususnya remaja putri, dan memahami konsep keluarga maslahah.


Ketua Satgas GKMNU Provinsi Jawa Barat, Deni Ahmad Haidar menyampaikan harapannya terhadap dampak positif dari kegiatan ini. 


"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas workshop semata, tetapi dapat memberikan dampak positif yang nyata. Kami ingin setiap Kepala Sekolah yang hadir dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat secara berkelanjutan di setiap daerahnya masing-masing,” ujarnya.


Kegiatan ini menyoroti perlunya kerjasama lintas sektor, termasuk pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, dan sektor kesehatan, untuk menanggulangi tantangan dan dampak dari stunting. 


“Penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga melibatkan semua pihak agar dapat mencapai tujuan bersama dalam menuntaskan masalah stunting di masyarakat,” tambahnya.


Deni berharap, workshop ini diharapkan menjadi langkah awal yang menginspirasi Kepala Sekolah untuk lebih aktif terlibat dalam upaya pencegahan stunting dengan memanfaatkan perspektif agama sebagai landasan. 


“Semakin banyak pihak yang terlibat dan berkolaborasi, semakin besar peluang untuk menciptakan perubahan positif dalam menangani masalah stunting di Jawa Barat,” pungkasnya.


Kontributor: Nur Ma'rifah Aini


Kabupaten Bandung Terbaru