Kemarin, (24/08/24), saat mampir di stasiun Kejaksan, Cirebon, aku bertemu teman lama yang akan ke Jakarta. Kami ngobrol temu kangen. Lalu bercerita tentang situasi negara sekarang ini. Lalu dia bertanya : siapa pemimpin yang baik?
Nah, aku masih ingat pertanyaan seperti ini pernah disampaikan seorang teman pada tahun lalu, 2023, dan aku menulis jawabanku di fb. Begini :
Baca Juga
Makna Merdeka
Tadi aku baru saja memberikan kuliah di pasca IAIN Cirebon. Materinya diambil dari buku ku "Hikam al Hukama wa al Falasifah" (Kebijasanaan para Sufi dan Filsuf). Lalu ada pertanyaan. Siapakah yang layak menjadi pemimpin bangsa/negara?.
Aku bilang : Hermes (Akhnukh, Idris) menjawab :
خير الملوك شرفاَ من بدل سُنة السوء فى مملكتة إلى السُنة الصالحة ، وشرهم من بدل السُنة الصالحة إلى السُنة السوء
"Pemimpin negara yang baik dan terhormat adalah dia yang mampu mengubah tradisi buruk di negaranya menjadi tradisi yang baik". Dan pemimpin yang buruk adalah "dia yang mengubah tradisi baik menjadi tradisi yang buruk".
Aku menambahkan dan menegaskan : " Sunnah", tradisi, yang baik, adalah tradisi yang telah menjadi common platform, negara bangsa (Nation State). Yaitu Pancasila dan Konstitusi (UUD).
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Meraih Hidup yang Lebih Bermakna dengan Syukur dan Tafakur
2
Pergunu Jabar Gelar Seleksi Beasiswa S1 hingga S3 bagi Santri, Guru, dan Kader NU, Berikut Jadwalnya
3
Pelatih Timnas U-23 Panggil 30 Pemain Ikuti TC di Jakarta Jelang Asean Mandiri Cup 2025, Ini Daftarnya
4
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
5
Jamaah Haji Gelombang I Mulai Pulang ke Tanah Air, Gelombang II Lanjutkan Ibadah di Madinah
6
MA KHAS Kempek Jalani Visitasi Adiwiyata, Komitmen Nyata Wujudkan Sekolah Ramah Lingkungan
Terkini
Lihat Semua