Selamat Hari Raya Maulid Nabi: Suara Lain
Kamis, 21 Oktober 2021 | 13:00 WIB
Oleh: KH Husein Muhammad
Berbeda dengan pandangan mayoritas besar kaum muslimin di dunia, Ibnu Taimiyah, tokoh "salafi" awal disebut banyak orang sebagai orang yang memandang bahwa perayaan Maulid Nabi adalah bid'ah. Suatu praktik ritual keagamaan yang tidak pernah dilakukan Nabi dan para sahabatnya. Ibnu Taimiyah memang penganut tradisi tekstualis ketat. Pandangan ini beberapa abad kemudian diteruskan dengan semangat Islam tekstualis yang radikal oleh Muhammad bin Abdul Wahab, ulama terkemuka kelahiran Nejd, Saudi Arabia, 1703-1791. Para pengikutnya popular disebut Wahabis.
Saudi Arabia mungkin satu-satunya Negara Islam yang anti peringatan Maulid Nabi dan menyerang dan mengecam kelompok muslim lain yang merayakannya. Para pengikutnya terus menyebarkan ajaran bahwa "maulid Nabi sebagai praktik keagamaan yang sesat". Pandangan ini ditolak dunia muslim yang berperadaban dan hampir di seluruh dunia muslim lainnya.
Perayaan Maulid adalah cara manusia mengenang kembali Nabi dalam keseluruhan hidupnya, untuk dijadikan pelajaran dan teladan bagi seluruh umat manusia.
Maulid : Meneladani dan Melanjutkan Cita-cita Nabi
Demikianlah, maka memperingati kelahiran Nabi besar Muhammad SAW hari ini dan kapanpun seyogyanya tidak sekedar menyalakan kandil-kandil, pawai obor, berceramah dan bercerita tentang kehidupan beliau yang sangat indah atau membaca puisi-puisi madah (senandung pujian) dan na’tiyah (sifat) kenabian, tetapi lebih dari segalanya adalah meneladani kepribadiannya yang mulia dan melanjutkan cita-citanya yang luhur.
Cita-cita kemanusiaan universal ; membebaskan manusia dari pemujaan terhadap berhala-berhala, kekuasaan, uang, dari praktik-praktik penindasan dan diskriminasi, pembelaan terhadap kaum lemah, miskin, menjunjung tinggi martabat dan kehormatan manusia, membangun relasi kemanusiaan dalam jalinan cinta-kasih yang tulus, dan menegakkan keadilan terhadap siapa saja. Hingga Islam kembali menebarkan cahaya kemanusiaan dan menjadi rahmat bagi semesta, atau yang populer disebut sebagai “Islam Rahmatan Lil Alamin”.
Selamat Hari Raya Kelahiran Nabi SAW
Sumber: FB Husein Muhammad
Terpopuler
1
Dari Hafal Alfiyah hingga Mendirikan Pesantren Cipasung, Keteladanan Abah Ruhiat Diharapkan Jadi Inspirasi
2
Innalillahi, Hj Euis Nurlaila Istri Pendiri Yayasan Sunanulhuda Cikaroya Meninggal Dunia
3
Innalilahi, Pengasuh Pesantren Al-Huda Garut Hj Euis Paridah Meninggal Dunia
4
Pelatihan Sholat Bersanad dan Pemulasaran Jenazah NU Depok Bakal Sasar Masjid-Masjid di Kecamatan
5
Mengenang 100 Tahun Komite Hijaz: Saat KH Abdul Wahhab Chasbullah Bertemu Langsung dengan Raja Abdul Aziz al-Saud
6
PKB Pangandaran Apresiasi Terpilihnya KH Muhsin Aziz dan KH Raden Hilal sebagai Pimpinan Baru PCNU
Terkini
Lihat Semua