Nabi Mempermudah Kita Mempersulit: Gembiralah Jangan Membuat Takut
Ahad, 27 Februari 2022 | 10:00 WIB
Nabi mengatakan: agama itu mudah dan tidak mempersulit. Al-Qur'an menyatakan :
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُم في الدِّين مِنْ حَرَجٍ
"Dan Dia (Allah) sama sekali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesulitan." (QS. Al-Hajj: 78)
Allah berfirman :
يُريدُ الله بكُمُ اليُسْرَ وَلا يُريدُ بِكُمُ العُسْر
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. Al-Baqarah; 18
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا
"Permudahlah dan jangan mempersulit. Gembirakanlah. Jangan bikin takut orang".
Lalu aku sampaikan perihal masalah yang ditanyakan ibu tadi.
Setelah Nabi dan sahabat-sahabatnya wuquf di Arafat, beliau menuju Mina untuk Jumrah (melempar 7 batu kerikil ) di Aqabah. Tetapi beliau singgah di Muzdalifah sampai tengah malam. Nabi menyuruh jika mereka tiba di Mina agar menyembelih domba atau unta atau sapi.
Seorang sahabat mengatakan :"aku sih menyembelih dulu baru melempar (jumroh). Bagaimana Nabi?
Nabi menjawab : "ya, tidak apa-apa".
Sahabat lain bilang: "aku sih "tahallul", mencukur rambut dulu baru menyembelih. Bagaimana?".
Nabi menjawab : "ya boleh, tidak apa-apa".
Sahabat yang lain bertanya apa yang ingin/akan dilakukannya, ini dulu atau itu dulu. Beliau bilang : "If'al wa La Haraj", ya silakan lakukan, tidak apa-apa. Tidak masalah".
Ada hadits Nabi yang menyatakan :
عن عاءشة رضى الله عنها ما خُيِّر رسول الله صلى الله عليه وسلم بين أمرين إلَّا أخذ أيسرهما، ما لم يكن إثمًا، فإن كان إثمًا كان أبعد النَّاس منه
Aisyah Radhiyallahu Anha, berkata, ‘Apabila Rasulullah SAW disuruh memilih di antara dua perkara, niscaya beliau lebih memilih yang lebih mudah di antara keduanya, selama itu tidak dosa. Adapun jika itu perbuatan dosa, maka beliau adalah orang yang paling menghindarinya" (Hadits Sahih).
Allah dan Rasul-Nya menghendaki kemudahan bagi umat manusia. Sementara manusia, sering kali, mempersulit diri dan orang lain. Yang tak patut dilakukan sesungguhnya adalah meremehkan, merendahkan, mengacuhkan, mengabaikan dan mencari-cari alasan untuk tidak melakukan kebaikan.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Haul ke-96 Eyang Santri, Ulama dan Negarawan dari Trah Mangkunegaran, Digelar di Puncak Gunung Salak
2
Khutbah Jumat Singkat: Hikmah Dibalik Pelaksanaan Ibadah Haji dan Kurban di Bulan Dzulhijjah
3
Hari ke-42 Operasional Haji 2025, 235 Jamaah Dilaporkan Meninggal Dunia
4
Inilah Daftar Kandidat sekaligus Nomor Urut Calon Ketua PKC dan Kopri PMII Jawa Barat Masa Khidmat 2025-2027
5
Jelang Konkoorcab XXI, PMII Jabar Gelar Pengambilan Nomor Urut hingga Pemaparan Visi-Misi Kandidat
6
Dipastikan Gabung Persib Bandung, Saddil Ramdani Pulang Kampung Usai Merumput di Liga Malaysia
Terkini
Lihat Semua