Hikmah KOLOM BUYA HUSEIN

Misi Utama Islam

Rabu, 25 September 2024 | 07:00 WIB

Misi Utama Islam

(Ilustrasi: NU Online).

Usai pertemuan dan diskusi penting yang mengesankan di sebuah aula Universitas besar, George Town,  Washington DC, Amerika Serikat, aku diminta menyampaikan sambutan singkat dalam acara penerimaan penghargaan untuk Fahmina Institute atas kerja-kerja sosial dan Kemanusiaan. Aku antara lain menyampaikan ayat suci Al-Qur'an:


الر. كتاب انزلناه اليك لتخرج الناس من الظلمات الى النور


"Alif, Lam, Ra. Muhammad, Aku turunkan kepadamu, kitab ini (al-Qur'an), agar kamu, membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya".


Kata "Al Zhulumat" bermakna kegelapan. Ini kata metaforis yang bermakna kebodohan-kebodohan yang berpotensi melakukan kezaliman-kezaliman sosial. 


Kata "Nur", bermakna cahaya. Ini metafora ilmu pengetahuan dan intelektual. Ini berpotensi melahirkan penegakan keadilan sosial. 


Ayat al-Qur'an ini dalam pandangan saya merupakan dasar untuk misi utama Islam hadir di dunia ini. 


Mengenai ini menarik sekali pendapat filsuf muslim besar : Abu Bakar al Razi :


الامر الافضل الذى له خلقنا واليه اجري به بنا ليس هو اصابة اللذات الجسدية بل اقتناء العلم واستعمال العدل الذين بهما يكون خلاصنا عن عالمنا هذا الى العالم الذى لا موت فيه ولا الم. ( ابو بكر الرازى، رساءل الفلسفية ،باب السيرة الفلسفية، ص ٣).


"Tujuan tertinggi untuk apa kita diciptakan dan kemana kita diarahkan, bukanlah memeroleh kesenangan-kesenangan fisik, melainkan pencapaian ilmu pengetahuan dan mempraktikkan keadilan. Dua pekerjaan ini adalah satu-satunya cara kita melepaskan diri dari keadaan dunia kini (sekarang) menuju suatu dunia yang di dalamnya tidak ada kematian atau penderitaan". (Abu Bakar al-Razi, "Rasail Falsafiyyah, bab Al-Sirah al- Falsafiyyah, hlm. 3).


Dan Al Quran menegaskan :


إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا


"Jika kau berbuat baik, maka ia untukmu kepadamu. Dan jika kau berbuat buruk, maka ia juga untukmu.


Jadi apa yang kau berikan itulah yang akan kau terima, cepat atau lambat. Itulah keadilan.


Menjelang akhir bicara aku menyampaikan closing statmen, dengan mengutip kata-kata Plato yang mengesankan :


اِنْ تَعِبْتَ فِى البِرِّ فَاِنَّ الْبِرَّ يَبْقَى وَالتَّعَبَ يَزُولُ وَاِنِ تَلذَذْتَ بِالْاِثْمِ فَاِنَّ اللَّذَةَ تَزُولُ وَالْاِثْمَ بَاقٍ 


"Bila kau lelah akibat berbuat baik, maka kebaikan itu akan langgeng dan lelah itu akan hilang. Bila kau merasa nikmat karena berbuat dosa, maka nikmat itu akan hilang dan dosa itu akan terukir. 


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU