• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Hikmah

Lima Belas Penyebab Turunnya Bencana (Bagian 3-Tamat)

Lima Belas Penyebab Turunnya Bencana (Bagian 3-Tamat)
Bencana yang terjadi adalah akibat perbuatan manusia sendiri
Bencana yang terjadi adalah akibat perbuatan manusia sendiri

Oleh Ustadz Asep Purnawan 

11. Minuman Keras Merajalela
Saat ini bisa dilihat orang merajalela meminum minuman keras dan memabukan, baik sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan. banyak orang yang berpendapat dia bisa dianggap perkasa, hebat dan moderen apabila sudah meminum minuman keras. Padahal akibat dari minuman keras ini bisa menimbulkan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dan kejahatan-kejahatan lainnya. Peminum minuman keras sering menimbulkan keonaran di masyarakat sehingga membuat orang tidak bisa tenang dan terus dilanda keresahan serta ketakutan. Hal ini merupakan malapetaka yang akan menimbulkan bala bencana.

Baca: Lima Belas Penyebab Turunnya Bencana (Bagian 1)

Baca: Lima Belas Penyebab Turunnya Bencana (Bagian 2)

12. Memakai Pakaian Sutra
Memakai pakaian sutra diharamkan bagi laki-laki dan dibolehkan bagi perempuan. Apabila laki-laki yang memakainya akan menimbulkan kesan kewanita-wanitaan dan menonjolkan kemewahan. Kalaupun wanita yang memakainya dan dibuat dengan model yang dapat menimbulkan fitnah karena kelihatan dengan jelas bentuk serta dengan lekuk-lekuk tubuhnya. Ini semua diharamkan dalam islam dan akan mengundang murka Allah.

13. Wanita Hanya Dijadikan sebagai Penghibur
Banyak wanita hanya dijadikan sebagai alat penghibur, pemuas nafsu syahwat, barang pajangan, bintang iklan, peserta kontes ratu-ratu secara nasional ataupun internasional. Jelasnya dimana saja wanita sering ditonjolkan dengan pakaian serba minim mempertontonkan aurat yang kesemuanya ini sangat tercela dalam Islam dan dosa besar serta dilaknat Allah SWT.

14. Suka Melaknat Orang Terdahulu
Orang yang melaknat dan sering mencela orang-orang terdahulu generasi masa lalu. Padahal orang-orang terdahulu itu boleh jadi banyak sekali jasanya untuk generasi masa kini sama ada mereka itu para ulama ataupun pejuang bangsa.

Para ulama dan ilmuwan masa lalu telah menghabiskan umur, tenaga, pikiran untuk menelaah, mengadakan penelitian, menyusun kitab-kitab serta buku-buku karangan ilmiah lainnya yang kesemuanya itu bisa dinikmati oleh generasi masa kini dan masa mendatang.

Para pejuang bangsa juga menghabiskan segalanya termasuk mengorbankan nyawanya melawan penjajah untuk mendapatkan kemerdekaan. Para ulama dan pejuang bangsa melakukan semua itu tanpa mengharapkan balas jasa dari manusia ini, sebab yang mereka harapkan hanyalah keridhaan Allah.

Generasi masa kini hanya pandai mencela orang-orang terdahulu yang mereka anggap punya kesalahan, tanpa mau mengenang dan mempertimbangkan jasa-jasa mereka yang begitu besar. Hal ini jelas merupakan suatu kesalahan yang akan mengundang murka Allah. Padahal generasi sekarang yang mencela, tidak lebih baik bahkan bisa jadi lebih buruk dari orang-orang terdahulu yang dicelanya.

15. Datang Angin Merah, Penyakit Mengubah Muka atau Gempa Bumi
Hal ini merupakan sebagian azab yang ditimpakan kepada manusia. Sedangkan kesalahannya adalah manusia dengan sengaja membuat pencemaran di alam semesta ini. Terjadi pencemaran di darat, laut dan udara serta pencemaran sungai yang berakibat buruk pada manusia itu sendiri.
Kesalahan lain yaitu umat ini suka menghalalkan apa-apa yang sudah nyata-nyata diharamkan Allah dengan bermacam-macam dalih serta alasan yang dibuat-buat untuk tujuan tertentu bagi kepentingan pribadi atau kelompok.

Apabila kita perhatikan lima belas sebab tersebut, semuanya sudah terjadi dan dilakukan umat manusia. Dengan demikian kita tidak lagi heran apabila terjadi musibah dan bala bencana dimana-mana sesuai dengan peringatan Rasulullah dalam hadits ini.

Sumber : تدكرة القرطبى , مطبعة مصطفى محمد . ح , 138.

Penulis Ketua Ranting Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi


Hikmah Terbaru