Hikmah

Islam dan Ekstrimisme Kekerasan

Senin, 28 November 2022 | 11:00 WIB

Islam dan Ekstrimisme Kekerasan

Islam dan Ekstrimisme Kekerasan

Hari ini dunia sedang dihadapkan pada problem besar relasi antar komunitas manusia yang mengancam dan berpotensi menghancurkan masa depan kemanusiaan. Problem kemanusiaan itu adalah muncul dan berkembangnya gerakan radikalisme, ekstrimisme kekerasan dan hate speech yang dilakukan atas nama agama.


Gerakan itu kini telah memasuki hampir segala ruang sosial, politik dan pendidikan dari tingkat dasar sampai tinggi. Bahkan juga lembaga-lembaga negara. Dan banyak peristiwa kekerasan, penganiayaan dan pembunuhan terjadi di sejumlah tempat di negara ini.


Berbagai institusi negara mengutuk aksi-aksi radikalisme, ekstrimisme kekerasan dan semua bentuk idiologi dan gerakan anti kemanusiaan itu dan berusaha keras mencari cara menangkal dan menghentikannya melalui berbagai cara yang mungkin.


Menarik sekali bahwa situasi tersebut menjadi problem krusial di berbagai negara di dunia dan sedang dicarikan pemecahannya.


Dalam situasi seperti ini saya terpaku pada pandangan Ali bin Abi Thalib. Katanya:


حين يسكت اهل الحق عن الباطل توهم اهل الباطل انهم على حق.


"Manakala orang-orang yang baik berdiam diri atas suatu kejahatan, maka para pelaku kejahatan mengira tindakan mereka adalah benar dan baik".


Dan Martin Luther King Jr, yang menghentak kesadaran :


علينا ان نتعلم العيش معا كاخوة
او الفناء معا كاغبياء


"Kita harus belajar hidup bersama sebagai saudara, atau kita binasa bersama sebagai orang-orang dungu".


Pertanyaan utama kita adalah:

 
  1. Mengapa ada radikalisme dan ekstrimisme kekerasan?.
  2. Bagaimana Islam melihat realitas yang mencemaskan ini ?.
  3. Bagaimana konsep Islam mengatasinya?.


Lalu aku bicara sedikit panjang menyampaikan gagasan-gagasan Kemanusiaan dengan fokus pada "Moderatisme" dan "Kesalingan/Resiprocity". dan seterusnya.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU