• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 22 Juni 2024

Hikmah

Ganjaran Tidak Selalu Dikabulkan Saat Itu

Ganjaran Tidak Selalu Dikabulkan Saat Itu
Ilustrasi. (Foto: NU Online/freepik)
Ilustrasi. (Foto: NU Online/freepik)

Salah satu amal yang sangat dianjurkan Allah Swt dan termasuk amal utama adalah bersedekah.  Sedekah secara istilah berasal dari bahasa Arab "shadaqah". Shadaqah dari kata sidiq artinya kebenaran.  


Menurut BAZNAS No. 2 tahun 2016, sedekah adalah harta atau non harta bukan zakat milik seseorang atau suatu lembaga dikeluarkan untuk kebaikan bersama. Salah satu kebaikan yang akan diterima orang yang bersedekah adalah pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt:


مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ


Artinya: Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui. (QS. AL-Baqarah:261).


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: "Setiap persendian manusia wajib sedekahnya setiap harinya. Setiap kali seseorang menyempurnakan salatnya, maka itulah sedekahnya. Setiap kali seseorang berpuasa, maka (setiap hari) itu itulah sedekahnya, dan setiap kali seseorang berhubungan badan dengan istrinya, maka (setiap hari) itu itulah sedekahnya." (HR. Bukhari Muslim). 


Hadis ini menunjukkan bahwa setiap amalan baik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari memiliki nilai sedekah di mata Allah Swt.Ada banyak orang bersedekah, tetapi pahala atau pengganti dari Allah Swt belum juga terbukti nyata. Lalu pertanyaannya, apakah kita harus berhenti bersedekah? Apakah Allah Swt mengingkari janji-Nya? 


Tentu tidak, bisa jadi Allah belum mengabulkannya karena sedang menguji kesabaran kita, atau Allah Swt justru akan melipatgandakannya dalam waktu yang lama dan kita tidak tahu kapan waktu tersebut datang.


Belajar dari Kisah Qurani

Alkisah, Hasan dan Husen cucu nabi Muhammad SAW. suatu hari bermaksud pergi ke kota Makkah ditemani temannya, Abdullah Ibu Jafar. Di tengah perjalanan, mereka kehabisan bekal. Padahal perjalanan ke kota Makkah masih jauh.  


Rasa haus dan lapar pun melanda mereka. Matahari bersinar terik, sehingga mereka merasa cepat sekali merasa lelah, haus, dan lapar. Bibir mereka kering dan perut lapar. Mereka sangat berharap bisa bertemu seseorang yang dapat memberinya makan dan minum. 


Akhirnya dalam perjalanan, mereka bertiga melihat seorang nenek yang berjalan melintas dengan menuntun seekor kambing yang sangat gemuk.


“Nekkk....bolehkan kami meminta sedikit air susu kambing itu?” tanya mereka dengan sopan. Nenek itu ternyata nenek yang baik hati. Melihat ketiga pemuda yang kehausan itu, dia segera memeras susu kambing dan memberikannya kepada mereka bertiga. “Apakah kalian juga lapar?” tanya nenek sambil melihat satu persatu dari mereka. 


Mmmm...sepertinya ketiga pemuda ini sepertinya sedang dalam perjalanan jauh sehingga pasti butuh makanan, pikir si nenek. Mereka bertiga mengangguk. Si nenek itu tersenyum... dan dia segera memotong kambing satu-satunya. Kemudian ia memasak dagingnya dan memberikan kepada mereka bertiga sebagai bekal perjalanan. 


Hasan, Husen, dan Ibn Jafar pun segera menerima masakan daging kambing itu dengan suka duka. Sampai akhirnya mereka sampai di kota Makkah dengan selamat.


Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Hasan, Husen, dan Ibn Jafar tidak bertemu lagi dengan si nenek tua itu. Sampai pada suatu hari Hasan melihat nenek tua di Madinah. Hasan sangat terkejut dan teringat kembali dengan segala kebaikan nenek pada saat menolong mereka bertiga pada saat kehausan dan kelaparan.


“Kalau tidak ada nenek itu yang menolong, entah apa yang akan terjadi pada kami,” ucap Hasan dalam hatinya. Hasan pun menemui nenek itu dan memberikan seribu ekor kambing dan uang seribu dinar sebagai tanda terima kasih. 


Si nenek yang masih kaget dengan hadiah yang tidak diduganya itu, kemudian dibawa oleh Hasan untuk bertemu dengan Husen. Ternyata Husen pun tidak pernah melupakan kebaikan si nenek. Husen memberikan tambahan hadiah seribu ekor kambing dan uang seribu dinar. Si nenek semakin kaget dan tidak percaya dengan yang diterimanya.


Nenek itu kemudian dipertemukan dengan Abdullah Ibn Jafar yang juga masih mengingat semua kebaikan si nenek. Ibn Jafar pun memberikan lagi tambahan sebanyak dua ribu ekor kambing dan uang dua ribu dinar. Si nenek terbalalak dengan semua kejutan yang diterimanya hari ini. Dia mengucapkan syukur kepada Allah Swt atas semua limpahan rezeki yang diterimanya saat itu. 


Dia tidak pernah menduga bantuan yang diberikannya dahulu diberikan ganjaran sedemikian besar yang ia terima. Itulah ganjaran yang  Allah berikan bagi umat-Nya yang berbuat baik. Ganjaran itu tidak selalu Allah berikan pada saat itu juga, tetapi bisa juga akan diberikan jauh setelah kebaikan itu dilaksanakan. 


Jangan pernah segan untuk berbuat baik, insya Allah, Allah akan membalas dengan ganjaran yang berlipat ganda.  Wallahu’lam bisshowab.


Nana Suryana, Ketua Prodi PGMI IAILM Suryalaya


Hikmah Terbaru