• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Bergeraklah ke Depan dan Jangan Berhenti 

Bergeraklah ke Depan dan Jangan Berhenti 
Bergeraklah ke Depan dan Jangan Berhenti.
Bergeraklah ke Depan dan Jangan Berhenti.

Seorang teman bertanya  "bagaimana perkembangan kaum muslimin di negaramu?.".


Aku bilang :ۢ "masih seperti dulu. Bahkan sebagian menginginkan dan mendambakan kembali ke masa lalu".


"Seperti lagunya Keisya : "Tak ingin usai", ya?. Katanya sambil tersenyum. 


Aku tertawa kecil. Lalu dia bertanya : "bagaimana menurut pendapatmu?".


Aku mikir sebentar, lalu ingat kata-kata Ibn Athaillah Assakandari:


لا ترحل من كون إلى كون فتكون كحمار الرحى يسير والمكان الذي ارتحل إليه هو الذي ارتحل منه ولكن ارحل من الأكوان إلى المكون (وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى)


"Janganlah kau bergerak dari satu ruang ke ruang yang sama. Kau akan seperti komidi putar (korsel), di mana arah yang dituju adalah titik awal ia bergerak. Bergeraklah dari dunia hari ini di sini kepada Penciptanya. "Hanya kepada Tuhanmulah titik segalanya berakhir dan tak kembali’.


Roda zaman akan terus bergerak ke depan meninggalkan mereka semakin jauh dan semakin jauh. Air akan terus mengalir ke depan dan tak mungkin kembali ke asal.


Perubahan, pergantian dan pembaruan  adalah niscaya. Tak seorangpun bisa menghentikannya. Siapa yang berhenti akan digilas roda kehidupan. Diam berarti kematian.


Manusia-manusia yang bekerja untuk masa depan kemanusiaan akan eksis. Mereka yang hanya pandai teriak-teriak menyeru agar kembali ke masa lalu dan menyalahkan yang lain yang inovatif dan kreatif, niscaya bagaikan buih yang perlahan-lahan akan hilang lenyap tanpa makna, ditelan dan dihempaskan gelombang zaman.


Allah berfirman :


فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً ۖ وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ ۚ 


"Buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak berarti. Tetapi yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap eksis di bumi". 


Percayalah. Percayalah.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru