Paling tidak dalam dua dasawarsa ini bumi manusia di sini, di negeri Nusantara yang beragam keyakinan dan tradisi itu tengah diganggu oleh suara-suara bising orang-orang yang mengklaim diri paling benar dalam hal keyakinan keagamaan atau dalam hal pikiran/ kehendak. Mereka lalu bergerak untuk memaksakan keyakinan atau pandangannya itu kepada semua orang, dengan beragam cara, termasuk mengancam sebagian sambil menghunus pedang.
Di Indramayu, ada Kiai yang sedang zikir di masjid dibacok. Isterinya juga. Ini karena menurut mereka orang-orang selain mereka itu sesat, sebagian kafir dan sebagian musyrik. Itu semua akan mengantarkan ke neraka. Begitu keyakinan mereka. Tak pelak, akibatnya relasi antar warga negara mengalami ketegangan dan menjelang konflik serius.
Pemaksaan kehendak tak pernah dibenarkan oleh agama apapun dan oleh etika sosial apapun bahkan oleh akal Budi yang sehat/waras.
Al Qur'an menyatakan :
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama; sungguh telah jelas jalan yang benar dan jalan yang sesat.
Mengomentari ayat ini Ibnu Katsir mengatakan:
أي: لا تكرهوا أحدًا على الدخول في دين الإسلام فإنه بين واضح جلي دلائله وبراهينه لا يحتاج إلى أن يكره أحد على الدخول فيه، بل من هداه الله للإسلام وشرح صدره ونور بصيرته دخل فيه على بينة، ومن أعمى الله قلبه وختم على سمعه وبصره فإنه لا يفيده الدخول في الدين مكرها مقسورًا
Maksudnya: Jangan kalian paksa siapapun untuk masuk agama islam, karena kebenaran Islam sudah sangat jelas, nampak, kelihatan, dan sangat terang bukti-buktinya, sehingga tidak butuh memaksa siapapun untuk memasukinya. Namun orang yang mendapat petunjuk dari Allah untuk masuk Islam, Allah lapangkan dadanya, Allah beri cahaya ilmunya, maka dia akan masuk Islam atas dasar telah mendapatkan penjelasan. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/682).
Pemaksaan kehendak itu sesungguhnya akan sia-sia. Pepatah mengatakan :
الاكراه لا يورث ايمانا وانما يورث نفاقا
Pemaksaan tidak mewariskan keimanan melainkan kepura-puraan (hipokrit).
Dari sini tampak jelas bahwa mereka yang memaksakan kehendak adalah mereka yang tak paham, bahkan dungu berlipat.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
